PANDEMI Covid-19 bukan hanya krisis kesehatan, namun juga merupakan ujian besar bagi strategi pembangunan manusia Indonesia.
Menghadapi tantangan yang kompleks, mulai dari ancaman kesehatan hingga guncangan perekonomian, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengambil berbagai langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan mencapai Tujuan Emas Indonesia 2045.
Visi besar Indonesia Emas 2045 menuntut bangsa untuk terus mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, dan sejahtera.
Namun, dalam menghadapi pandemi, upaya tersebut menghadapi tantangan yang serius. Segala aspek kehidupan mulai dari pendidikan hingga perekonomian mengalami gejolak yang cukup signifikan. Pemerintah menghadapi dilema antara memprioritaskan kesehatan masyarakat atau menjaga perekonomian.
Langkah-langkah inovatif seperti kebijakan “gas dan rem” yang diterapkan pemerintah merupakan jawaban untuk menyeimbangkan dua prioritas utama, yaitu melindungi kesehatan masyarakat dan menjamin stabilitas perekonomian.
Baca juga: Dampak Nyata Kebijakan Hilirisasi di Bawah Kepemimpinan Jokowi
Yang harus dipahami, kebijakan ini tidak hanya sebagai respons terhadap situasi pandemi, namun juga sebagai upaya memastikan Indonesia tetap berada pada jalur yang benar menuju visi jangka panjang – Indonesia Emas 2045, dimana kualitas hidup masyarakat terjaga. . orang adalah hal mendasar.
Penerapannya dilakukan secara bertahap melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kemudian Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meski menghadapi banyak tantangan di lapangan.
Sebagai negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa, tantangan terbesar Indonesia adalah memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di tengah guncangan ekonomi akibat pandemi ini.
Dari sisi ekonomi, pemerintah memberikan berbagai insentif seperti bantuan sosial, subsidi, dan keringanan pajak. Bantuan ini tidak hanya membantu menjaga daya beli masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, tetapi juga menunjukkan bahwa pemerintah berada di masa rakyat.
Kebijakan pemerintah merupakan langkah penting untuk mencegah krisis yang lebih mendalam.
Rupanya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perekonomian Indonesia masih tumbuh positif setelah mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen pada tahun 2020. Di sisi lain, banyak negara yang mengalami resesi.
Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi mulai pulih dengan rekor pertumbuhan sebesar 3,69 persen. Pertumbuhan ini akan berlanjut pada tahun 2022 dengan laju sebesar 5,31 persen. Memang pada triwulan II tahun 2023, pertumbuhan ekonomi secara tahunan mencapai 5,17 persen (year-on-year).
Baca Juga: Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia Emas 2045, Menteri PMK Dorong Pembangunan Manusia Berkelanjutan
Fakta bahwa Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan di masa pandemi ternyata tidak terjadi. Insentif ekonomi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Selain itu, data Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa dukungan keuangan di masa pandemi juga dapat menjaga konsumsi rumah tangga yang menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Banyak negara mengalami stagnasi ekonomi akibat pandemi ini. Sebagai perbandingan, di Eropa, pertumbuhan ekonomi negara-negara besar seperti Inggris bahkan terhenti pada tahun 2020. Namun, Indonesia mencatat tren pemulihan yang positif dengan stabilitas perekonomian yang relatif kuat.
Selain insentif ekonomi, langkah inovatif lain yang akan membantu pemulihan Indonesia adalah pemanfaatan teknologi melalui program PeduliLindungi. Program ini tidak hanya sebagai alat pelacakan kesehatan, namun juga berperan penting dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat di masa pandemi.
Baca juga: Program PeduliLindungi kini resmi berubah menjadi sehat
Dari sisi kesehatan, PeduliLindungi dirancang untuk memantau pergerakan masyarakat dan memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, terutama terkait vaksinasi dan tes Covid-19. Fitur-fitur seperti sertifikat vaksinasi digital dan kode QR untuk akses ruang publik menjadi alat penting untuk mengurangi penyebaran virus.
Melalui data yang dihimpun PeduliLindungi, pemerintah dapat memantau penyebaran kasus Covid-19 di berbagai daerah, memetakan wilayah berisiko, dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berpotensi terpapar virus tersebut.
Dari sisi ekonomi, data yang dihimpun PeduliLindungi juga berperan penting dalam pemulihan ekonomi. Program ini memungkinkan pemerintah membuka perekonomian secara bertahap dan aman.