JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto mengatakan, dugaan penyerangan yang melibatkan 33 prajurit TNI terhadap warga Deli Serdong bermula dari hadirnya sekelompok pengendara sepeda motor atau geng di kawasan tersebut.
Geng motor ini dianggap mengganggu masyarakat dan mendapat teguran dari prajurit TNI.
“Jadi bermula dari anak-anak muda yang balap motor dan anggotanya mengecamnya. Karena meresahkan masyarakat, meresahkan masyarakat, merusak ketertiban di jalan,” kata seorang Panglima TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Senin (11/11/2024).
Baca juga: Serangan Brutal Puluhan Prajurit TNI di Delhi Serdong, 13 Warga Terluka
Menurut dia, anggota kelompok motor tersebut tidak mengindahkan teguran anggota TNI yang kemudian berujung pada pertengkaran dan tawuran massal.
“Anggota Pangdam 1 (Bukit Barisan) menegurnya, tidak terima. Sempat adu mulut, tawuran, lalu tawuran besar-besaran,” lanjutnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menekankan pentingnya penertiban geng motor, mengingat mereka kerap menggunakan sepeda motor di bawah standar.
Sepeda motor juga sebagian besar berlubang, sehingga saat Panglima sedang cuti, sepeda motor tersebut kami potong karena sebagian besar rusak.
Baca Juga: 33 Anggota TNI Serang Warga Delhi Serdang, Tewaskan Satu Orang
Panglima TNI mengatakan, langkah tersebut sejalan dengan fokus TNI dalam membantu pemerintah menciptakan generasi muda yang hebat selain memberantas geng motor.
Terkait kejadian Delhi Serdang, Panglima TNI menambahkan, kasus tersebut ditangani Pangdam I/BB yang menjenguk korban.
“Ya, komando komite militer daerah sudah mengambil tindakan. Yang meninggal dibawa pulang, yang di rumah sakit diberi pertolongan. Sekarang kami sedang menyiapkan personel sesuai BAP (protokol pemeriksaan),” ujarnya. Dia berkata.
Panglima TNI menegaskan, pihaknya akan menindak tegas prajurit yang terbukti melanggar hukum dalam kasus tersebut.
“Iya, kita selalu reward dan punishment. Seperti dulu, kalau kita berhasil membantu bencana alam di luar negeri, kita reward. Tapi kalau melanggar, kita sanksi,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Fakta Penyerangan Brutal Prajurit TNI terhadap Puluhan Warga Delhi Serdong
Sebelumnya diberitakan, beberapa prajurit Artileri Medan (Lapis Baja) 2/105 KS diduga menyerang warga Kampung Selamat pada Jumat (11/08/2024) malam.
Akibat penyerangan tersebut, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia yakni Raden Buras.
Kepala Desa Selamat Bahrun menjelaskan, Raden keluar rumah setelah mendengar keributan tersebut.
“Saat keluar, dia dipukuli puluhan aparat TNI. Ada beberapa luka lebam di sekujur tubuhnya,” kata Bahrun saat diwawancara di lokasi kejadian, Minggu (11/10/2024).
“Korban ini meninggal di jalan, hendak dibawa ke rumah sakit,” lanjutnya.
Kasat Reskrim Polsek Sibiru-Biru Ipda Nathan Simatupang pun membenarkan adanya penyerangan tersebut. Dengarkan berita terkini dan cerita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.