SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

GLOBAL NEWS Parut Hipertrofik

sp-globalindo.co.id – Bekas luka hipertrofik atau scar adalah bekas luka yang tebal dan menonjol. 

Kondisi ini merupakan respons abnormal terhadap penyembuhan luka ketika jaringan ikat tambahan terbentuk di lokasi luka aslinya.

Hasilnya adalah bekas luka yang menonjol.

Baca juga: Jaringan parut

Biasanya luka kecil di lapisan atas kulit sembuh dengan baik. Saat luka sembuh, kulit baru terbentuk.

Untuk luka yang lebih dalam (di dermis dan lapisan bawah), tubuh merespons dengan memproduksi kolagen untuk memperbaiki luka.

Kolagen lebih tebal dibandingkan kulit lainnya. Jaringan yang lebih tebal dan kurang fleksibel ini menjadi jaringan parut.

Kebanyakan bekas luka dangkal. Namun, terkadang tubuh memproduksi kolagen berlebih sehingga menyebabkan munculnya bekas luka.

Jenis bekas luka yang menonjol ini bisa berupa bekas luka hipertrofik atau bekas luka keloid. Alasan

Luka sembuh dalam tiga tahap penyembuhan: peradangan, proliferasi, dan remodeling.

Selama fase rekonstruksi, jaringan parut terbentuk.

Jenis sel tertentu seperti fibroblas, miofibroblas, dan molekul pemberi sinyal tertentu dapat menyebabkan tumbuhnya jaringan parut.

Faktor lain, seperti transformasi faktor pertumbuhan beta dan faktor nekrosis tumor, juga terlibat dalam penyembuhan luka dan pembentukan jaringan baru.

Respons perbaikan ini gagal pada bekas luka hipertrofik dan bekas luka keloid.

Baca juga: Simak 6 Cara Menghilangkan Keloid

Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, hal ini menyebabkan produksi kolagen berlebih yang tidak normal dan penurunan elastin, sehingga menimbulkan bekas luka tebal dan keras yang tidak diinginkan.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko timbulnya bekas luka hipertrofik antara lain: Luka bakar, terutama luka bakar derajat dua dan tiga. Peradangan sistemik (seluruh tubuh). Penyembuhan luka yang buruk karena infeksi. Predisposisi genetik. gejala

Tanda dan gejala bekas luka hipertrofik mudah dikenali, seperti: Jaringan keras atau menebal di lokasi luka. Warna kulit dari merah muda menjadi merah hingga ungu di area luka. Bekas luka sering muncul di tubuh bagian atas (punggung, dada). Bekas luka dapat menyebabkan iritasi, gatal, nyeri tekan dan/atau nyeri. Jaringan parut pada kulit di atas sendi dapat membatasi pergerakan normal sendi. diagnosa

Penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis jaringan parut hipertrofik dengan memeriksa lokasi bekas luka.

Jika bekas luka terus memburuk atau berubah, biopsi dapat dilakukan.

Baca juga: Pengobatan Keloid

Tujuan pengobatan bekas luka hipertrofik adalah menghaluskan bekas luka, melembutkannya, memperkecil ukurannya, mencerahkan warnanya, serta menghilangkan rasa sakit dan gatal.

Dokter biasanya menunggu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum mengobati bekas luka.

Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi bekas luka untuk sembuh sepenuhnya, mengecil, dan merata dengan sendirinya.

Perawatan yang paling umum untuk bekas luka hipertrofik meliputi: suntikan kortikosteroid, terapi laser, suntikan bleomycin atau 5-FU (fluorouracil), cryotherapy, pembedahan.

Bekas luka hipertrofik bisa diobati di rumah. Metode pengobatan mandiri yang umum direkomendasikan meliputi: gel silikon, perban bertekanan, atau balutan lembab dengan perban bertekanan.

Jika Anda mengalami jaringan parut yang menyebabkan ketidaknyamanan, temui dokter Anda. Komplikasi

Semua perawatan memiliki kemungkinan efek samping. Beberapa bahkan dapat memperburuk bekas luka.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Bekas Luka Secara Alami

Bekas luka mungkin muncul kembali, menjadi gelap, atau menjadi sangat terang warnanya.

Pastikan untuk bertanya kepada dokter Anda tentang kemungkinan efek samping dari perawatan jaringan parut yang Anda pertimbangkan. pencegahan

Jika Anda mengalami cedera, terutama luka bakar atau operasi, ada beberapa cara untuk mencegah timbulnya bekas luka hipertrofik, antara lain: Misalnya: Membersihkan dan merawat luka dengan baik, misalnya membersihkan dan merawat luka. B. dengan membalut luka untuk mencegah infeksi. Penggunaan lembaran silikon setelah operasi Suntikan kortikosteroid setelah operasi.

Menurut Healthline, segera mendinginkan luka bakar dengan kompres dingin dan mengoleskan minyak pohon teh akan membantu penyembuhan kulit lebih baik.

Perawatan ini dapat membantu mencegah bekas luka hipertrofik, namun diperlukan lebih banyak penelitian. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *