sp-globalindo.co.id – Apoteker Spesialis Farmasi Rumah Sakit dari RSPON, Apt. Hadijah Tahir, Sp.FRS, menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Keakuratan ini penting untuk mencegah virus HIV berkembang biak di dalam tubuh.
“Tidak bisa menunda minum obat ARV walau hanya semenit saja. Hanya dalam lima menit, virus sudah mulai berkembang biak,” kata Hadiza, seperti ditulis Antara, Jumat (6/12/2024).
Hadija menjelaskan, ketika virus HIV menginfeksi sel limfosit, virus tersebut berkembang biak dengan cepat.
Oleh karena itu, pasien yang baru terdiagnosis HIV/AIDS disarankan untuk segera memulai pengobatan ARV. Hal yang sama juga berlaku bagi petugas kesehatan yang tidak sengaja terpapar virus HIV.
“Setidaknya Anda harus meminum ARV dalam waktu empat jam setelah terpapar,” katanya.
Pemilihan waktu penggunaan ARV yang tepat penting untuk mencegah perkembangbiakan virus. Jika ditunda, jumlah virus akan meningkat, menyerang sistem kekebalan tubuh (CD4) dan meningkatkan risiko infeksi oportunistik.
Baca Juga: Apa yang tidak boleh dimakan oleh pasien HIV? Kata para ahli: Manfaat minum ARV
Meski tidak dapat disembuhkan, penggunaan obat HIV/AIDS atau ARV secara teratur dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA dan mengurangi risiko penularan.
“Ketika jumlah virus HIV dalam darah tidak terdeteksi, maka risiko penularannya sangat rendah,” kata Hadijah.
Saat ini, rejimen ARV cukup berkembang. Tersedia pil kombinasi yang memudahkan pasien meminum obat, sehingga meningkatkan kepatuhan.
Hadija mengingatkan, obat ARV sebaiknya diminum setengah jam hingga satu jam sebelum atau dua jam setelah makan. Beberapa jenis, seperti efavirenz, tidak boleh dikonsumsi bersama makanan tinggi lemak karena menghambat penyerapan.
Terkait efek samping, Hadija menjelaskan, reaksi terhadap ARV bersifat individual. Efek samping yang umum dari obat HIV/AIDS adalah mual, muntah dan diare. Namun, menurut Hadijah, pasien biasanya beradaptasi dengan efek tersebut dalam waktu dua minggu.
Pasien disarankan untuk tidak berhenti minum ARV jika terjadi efek samping. Jika muntah terjadi segera setelah minum obat, pasien dapat mengubah dosisnya. Namun, jika muntah terjadi mendekati dosis jadwal berikutnya, lanjutkan sesuai rencana.
Baca Juga: Sejauh Mana Kemajuan Upaya Pencegahan HIV/AIDS?
ARV saat ini merupakan satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk HIV/AIDS. Penggunaan ARV tidak hanya meningkatkan kualitas hidup ODHA tetapi juga mengurangi risiko penularan virus secara signifikan.
Hadija mengimbau ODHA untuk memastikan stok ARV tersedia setiap saat dan menjaga program penggunaan obat yang sangat disiplin untuk kesehatan jangka panjang. Dengarkan berita terkini dan berita kami pilih langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstall.