SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

PB PGI: Tantangan Transformasi Kesehatan di Tengah Ego Sektoral

sp-globalindo.co.id – Persatuan Gastroenterologi Indonesia (PB SGN) 2023-2026 Pelantikan pengurus ini menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima sp-globalindo.co.id, Selasa (1/7/2025), Ketua PB PGI Prof. Dr. Ari Fahrial Syam mengungkapkan banyaknya tantangan yang dihadapi dan harapannya ke depan.

Baca juga: Susu dalam Program Makanan Bergizi Gratis: Perlukah Diprioritaskan? Transformasi kesehatan terus berlanjut

Poin pentingnya adalah pentingnya kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenke) dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk organisasi profesi, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah. Namun upaya kolaboratif tersebut dinilai belum optimal.

Ego sektoral masih menjadi penghambat pembangunan kesehatan saat ini.

Transformasi kesehatan yang terdiri dari enam pilar utama seperti layanan primer dan rujukan, ketahanan kesehatan, dan teknologi masih menghadapi berbagai kendala dalam implementasinya.

Konsistensi penerapan konsep Sistem Kesehatan Akademik (AHS) yang dicanangkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menjadi perhatian.

Jika dilakukan dengan baik, AHS dapat meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan, alokasi tenaga kesehatan, dan penelitian inovatif yang berdampak positif pada layanan kesehatan.

Baca juga: IDI: Bahaya Praktik Estetika, Pendidikan dan Perawatan Ilegal Jadi Kunci Pentingnya Kemandirian Kesehatan

Sebagai organisasi profesi, PB SGN aktif meningkatkan kapasitas dokter melalui program pendidikan kedokteran berkelanjutan, penelitian multicenter, dan pendidikan masyarakat.

Organisasi ini juga secara rutin memperbarui Konsensus Gastroenterologi Berbasis Bukti untuk memandu staf medis.

Bangkitnya kemandirian dalam produksi obat, vaksin, dan alat kesehatan menjadi perhatian utama.

Beberapa produk farmasi lokal telah diadopsi di negara tetangga. Namun, Indonesia masih mengimpor aksesoris untuk prosedur endoskopi saluran cerna.

Pemerintah harus mengedepankan inovasi lokal yang berkualitas agar bisa bersaing dengan produksi luar negeri.

Regulasi yang kuat diperlukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mendorong penggunaan produk lokal.

Diharapkan melalui aksi kolektif, pembangunan kesehatan dapat lebih berhasil untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. Dengarkan berita terbaru dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *