PDI-P Sebut Tak Cawe-cawe di Pilkada 2024 Jadi Tantangan Prabowo Buktikan “Demokrasi Santun”
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – PDI-P menilai Presiden Indonesia Prabowo Subianto mendapat tantangan untuk membuktikan perkataannya tentang “demokrasi santun” pada Pilkada 2024 bulan depan.
Tugas pertama memastikan pilkada langsung terselenggara secara demokratis tanpa campur tangan, tanpa gosip seperti yang dilakukan Joko Widodo, kata Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun, usai pelantikan Prabowo sebagai presiden di Gedung Parlemen, Jakarta, Minggu. . (20). /10/2024).
Salah satu poin utama pidato pertama Prabowo usai pelantikan MPR adalah pernyataan tentang demokrasi yang bermartabat.
Prabowo menilai Indonesia membutuhkan demokrasi yang sesuai dengan budaya Indonesia dan khas Indonesia.
Baca juga: Pidato Presiden Prabowo Soal Demokrasi Tanpa Kebencian
Politisi PDI Perjuangan lainnya, Aria Bima, menegaskan kesantunan berdemokrasi bukan hanya kesantunan dalam berkata-kata, melainkan kesantunan dalam kebijakan pemerintah untuk menjaga netralitas dalam kedua hal tersebut agar pemilu berlangsung jujur dan adil.
Sebab, hal terakhir di pemerintahan Pak Jokowi yang sedikit dirusak adalah proses demokrasi pada pemilu presiden dan parlemen kemarin, kata Bima.
“Kami berharap apa yang disampaikan Prabowo bisa terealisasi pada proses Pilkada 27 November 2024, kita harapkan dalam jangka pendek,” ujarnya.
Bima menegaskan, santun dalam berdemokrasi tidak sama dengan menyampaikan perbedaan pendapat secara santun.
Baca juga: Gerindra Sebut Megawati Akan Temui Prabowo Meski PDI-P Tak Masuk Kabinet
“Dalam Pilkada mendatang, saya yakin dan akan memperhatikan bahwa integritas Pak Prabowo sebagai Presiden, Kepala Pemerintahan, dan Kepala Negara akan terpenuhi dengan netralitas peran pemerintah dalam proses membawa rakyat pada Pilkada mendatang. ,” ujarnya. Aria Bima.
Dalam sambutannya, Prabowo menjelaskan bahwa demokrasi yang berlaku di Indonesia haruslah demokrasi yang unik dan cocok untuk masyarakat Indonesia.
Menurutnya, itu berarti demokrasi yang bersumber dari sejarah dan budaya Indonesia. Salah satunya adalah kompetisi tanpa kecurangan.
“Demokrasi kita harus demokrasi yang baku, demokrasi harus berselisih tanpa kebencian, demokrasi harus mengoreksi tanpa menghina, berjuang tanpa kebencian, bersaing tanpa tipu muslihat,” tegas mantan Menteri Pertahanan bangsa ini.
“Demokrasi kita harus demokrasi yang menghindari kekerasan, menghindari konflik, menghindari hasutan, demokrasi kita harus menjadi demokrasi yang sejuk, demokrasi yang damai, demokrasi yang menghindari kemunafikan,” kata Prabowo. Dengarkan berita dan pilihan terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.