Parlemen Korea Selatan (Korea Selatan) mengesahkan rancangan undang-undang untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk-yeol pada Sabtu (14/12/2024).
Pemakzulan Yoon Suk-yeol oleh Majelis Nasional juga menunjukkan bahwa sistem demokrasi Korea Selatan, meski masih muda, terus berkembang dan memperkuat checks and balances.
Keputusan Yon yang memberlakukan darurat militer selama enam jam tanpa konsultasi atau persetujuan legislatif menjadi penyebab pemakzulan tersebut.
Baca Juga: Daftar Presiden Korea Selatan yang Dianiaya, Dipenjara, dan Dibunuh
Karena sejarah pemerintahan militer Korea Selatan pada abad ke-20, hal ini dipandang sebagai pelanggaran prinsip demokrasi dan menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya otokrasi.
Dalam konteks ini, pemakzulan Yoon merupakan contoh penting bahwa pelanggaran konstitusi dan tujuan demokrasi tidak dapat ditoleransi bahkan oleh kepala negara sekalipun.
Bagi Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar di ASEAN, hal ini merupakan pengingat akan pentingnya menjaga hukum untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
Krisis politik di Korea Selatan tidak hanya berdampak pada domestik, namun juga berdampak pada kawasan dan global.
Sebagai sekutu utama Amerika di Asia Timur dan berbatasan langsung dengan Korea Utara, stabilitas politik Korea Selatan sangat penting bagi keamanan kawasan Indo-Pasifik.
Sementara itu, dari sudut pandang Indonesia, krisis ini semakin memperkuat peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan, mendorong dialog strategis yang mencakup misalnya mekanisme ASEAN Regional Forum (RF).
Contoh ini juga menjadi pengingat bagi para pemimpin untuk memprioritaskan akuntabilitas dan transparansi dalam tata kelola pemerintahan, yang sejalan dengan upaya ASEAN untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik di tingkat regional. Implikasinya terhadap geopolitik global
Krisis politik di Korea Selatan tidak hanya mempunyai dampak domestik, namun juga regional dan global.
Sebagai mitra utama Amerika di Asia Timur, Korea Selatan memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga: Presiden Korsel Dimakzulkan, Perdana Menteri Han Deok-soo Jadi Presiden Sementara, Siapa Dia?
Oleh karena itu, pemakzulan terhadap presiden dapat menciptakan kekosongan kepemimpinan yang dapat dimanfaatkan Korea Utara untuk meningkatkan tekanan militer.
Selain itu, perhatian mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Jepang terhadap perkembangan politik Korea Selatan mencerminkan pentingnya negara tersebut dalam rantai pasokan global.
Korea Selatan adalah pemain utama dalam perdagangan internasional, terutama di bidang teknologi dan manufaktur
Ketidakstabilan politik dapat mengganggu hubungan keuangan di perbatasan. Hal ini mengingatkan bahwa stabilitas dalam negeri sangat erat kaitannya dengan stabilitas kerja sama keuangan dan keseimbangan perdagangan dunia.
Dari sudut pandang Indonesia, krisis politik ini semakin mempertegas peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.
Sebagai bagian dari Indo-Pasifik, ASEAN harus mampu memfasilitasi dialog strategis yang inklusif melalui mekanisme seperti ASEAN Regional Forum (ARF).