SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Pemerintahan Bersih: Bukan Hanya Menyapu Praktik Kotor

SALAH SATU tanggung jawab Presiden Prabowo Subianto adalah memberantas praktik kotor yang menghambat pembangunan negara.

Komitmen tersebut disambut baik oleh banyak pihak, termasuk sejumlah menteri yang langsung memerintahkan jajaran birokrasinya mengikuti garis komando pembersihan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintahan yang bersih adalah jangkar utama yang akan mendukung negara ini dalam mencapai perubahan positif demi kemaslahatan masyarakat.

Namun makna pemerintahan yang bersih harus dipahami tidak hanya sebagai birokrasi yang fokus pada penyelenggaraan pemerintahan yang sempurna, tanpa korupsi dan prosedur yang tertib, namun juga sebagai pemerintahan yang berpengaruh dan tanggap terhadap kebutuhan rakyat.

Konsep pemerintahan yang murni administratif hanya akan menghasilkan birokrasi yang terlalu sibuk menyapu bersih. Artinya, birokrat akan terjebak pada formalitas prosedur.

Mereka membanggakan dokumen yang rapi, laporan keuangan yang bersih, dan tidak ada penyimpangan hukum.

Pemerintahan bersih yang diusung Prabow harus mengarah pada peningkatan pelayanan pemerintah, infrastruktur yang kuat, pendidikan yang adil, termasuk layanan kesehatan yang terjangkau.

Jika kita tidak menerjemahkannya seperti ini, sistem birokrasi kita hanya akan menciptakan model administrasi yang steril namun tidak bernyawa. “Lantainya bersih,” tapi itu tidak menjadi masalah karena fitur lantai bersih tidak pernah benar-benar diterapkan.

Birokrat yang terus menerus “menyapu lantai” tanpa menjalankan fungsi apapun akan merasa telah bekerja keras, namun dari sudut pandang lain, “kerja keras” tersebut kurang bermakna.

Boleh jadi para birokrat bangga dan percaya bahwa mereka berhasil hanya karena mereka tidak korup, sementara masyarakat masih kesulitan mengakses kebutuhan dasar. Gejalanya dapat diartikan sebagai aplikasi kosong yang tidak memiliki konten.

Bukan hanya layarnya

Pemerintahan yang bersih hanya akan masuk akal jika dibarengi dengan keberhasilan dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jika tidak, maka pemerintahan yang bersih hanya akan menjadi tontonan belaka, ibarat lantai kosong yang terus-menerus disapu namun tidak tersentuh oleh kehidupan nyata.

Pemerintahan yang bersih tapi tidak berpengaruh akan kehilangan simpati. Birokrat terlalu sibuk dengan prosedur sehingga lupa bahwa tujuan utamanya adalah melayani masyarakat, bukan sekedar menjaga ketertiban sistem.

Pemikiran pemerintah seperti ini sering kali tidak memperhitungkan kebutuhan rakyatnya karena terlalu fokus pada pencapaian kesempurnaan administrasi.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *