SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Property

Pemprov DKI Berencana Memperluas Kawasan Rendah Emisi

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (PEMPROV) merilis laporan terbaru hasil pemetaan sumber emisi sektor transportasi Jakarta sebagai bagian dari upaya strategis mengatasi pencemaran udara.

Hasil kajian menunjukkan bahwa kendaraan berat khususnya truk merupakan penyumbang emisi partikulat (PM10, PM 2.5, black carbon), NOx dan SO2 terbesar. Sedangkan sepeda motor merupakan penyumbang emisi CO dan NMVOC terbesar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya telah mengambil tindakan tegas untuk mengurangi polusi di Jakarta.

Baca Juga: Puluhan Mobil Mersey S-Class Berbaris di Tempat Parkir GBK, Mau Menteri?

Dia menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menambah jumlah stasiun pemantauan kualitas udara yang dapat diakses masyarakat secara real time melalui air.jakarta.go.id.

Kemudian, memperluas pengujian polusi kendaraan lebih sering dan meningkatkan pengawasan terhadap industri yang mungkin mencemari lingkungan.

“Kami juga sedang mempersiapkan rencana pengembangan zona rendah emisi untuk menurunkan tingkat pencemaran udara secara signifikan,” kata Asep dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2024).

Baca Juga: Jelang Pelantikan, Mersey Siapkan Puluhan S-Class untuk Pengunjung Negara

Sekadar informasi, studi yang dilakukan WRI Indonesia hasil inisiatif Clean Air Catalyst (CAC) Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) juga menganalisis dampak berbagai skenario tindakan regulasi di Jakarta.

Langkah-langkah regulasi mencakup penerapan standar bahan bakar Euro IV, penerapan kendaraan listrik, dan penggunaan filter partikulat diesel (DPF).

Hasilnya, penerapan standar bahan bakar Euro IV diperkirakan akan mengurangi polutan seperti PM10 dan PM2.5 hingga 70% pada tahun 2030.

Baca Juga: Kesalahan Umum Pengemudi yang Dapat Cepat Merusak Transmisi CVT

Satya Utama, Direktur Program Kualitas Udara WRI Indonesia dan Direktur Proyek Katalis Udara Bersih, mengatakan laporan ini penting dalam mendukung kebijakan yang lebih komprehensif untuk mengendalikan polusi udara.

Menurut dia, data yang dihasilkan dari penelitian ini memberikan gambaran jelas mengenai tantangan pencemaran udara di Jakarta, khususnya dari sektor transportasi.

“Selain membantu membentuk kebijakan transportasi yang lebih ramah lingkungan, laporan ini akan mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan memberikan dukungan kepada mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan kompilasi berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *