Penulis: DW Indonesia
LOS ANGELES, sp-globalindo.co.id – Angin kencang diperkirakan akan kembali melanda Los Angeles, Amerika Serikat (AS), sehingga menghambat upaya pemadaman kebakaran hutan dan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Sedikitnya 24 orang tewas dalam kebakaran tersebut.
“Kami tidak aman saat ini,” kata Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles Christine Crowl. “Kita tidak boleh acuh tak acuh,” tambahnya.
Angin kering Santa Ana dengan kecepatan hingga 120 km/jam diperkirakan akan terus berlanjut hingga Rabu, kata Layanan Cuaca Nasional, yang mengeluarkan peringatan “situasi yang sangat berbahaya”.
Baca Juga: Los Angeles bersiap menghadapi angin kencang Santa Ana hingga Rabu
Petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkan tiga kebakaran aktif di wilayah Los Angeles sebelum angin kencang kembali terjadi. Biden: Pemulihan akan menelan biaya puluhan miliar dolar
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintah federal akan menanggung sebagian besar biaya kebakaran selama 180 hari ke depan.
Namun, Biden menambahkan dibutuhkan puluhan miliar dolar untuk membangun kembali dan memulihkan kota tersebut, sehingga Kongres harus bertindak.
Biden juga berterima kasih kepada petugas pemadam kebakaran dan petugas pertolongan pertama, dengan mengatakan, “Kalian adalah malaikat.”
Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang berasal dari California dan memiliki rumah di Los Angeles, menyebut kejadian tersebut sungguh mengerikan.
Pejabat negara yakin mereka akan siap menghadapi badai berikutnya.
“Saya yakin kota ini sudah siap,” kata Wali Kota Los Angeles Karen Bass ketika ditanya apakah hidran bisa kehabisan air lagi, seperti yang terjadi minggu lalu ketika angin kencang melanda kota itu.
Baca Juga: 5 Alasan Kebakaran Amerika di Los Angeles Mengapa Belum Padam Selama Seminggu
California telah menetapkan zona mobilisasi untuk mengerahkan sumber daya guna merespons kebakaran baru.
Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County Anthony Marrone mengatakan pesawat pemadam kebakaran tambahan tersedia, tetapi mereka mungkin tidak dapat beroperasi jika angin terlalu kencang.
Dia menekankan, warga harus siap mengungsi jika diperintahkan.
Para pejabat mengatakan ribuan petugas pemadam kebakaran sedang bekerja untuk mengendalikan kebakaran hutan. Namun, terdapat risiko kerusakan yang lebih serius karena angin kencang diperkirakan akan terus terjadi.