sp-globalindo.co.id – Big data merupakan istilah dalam dunia teknologi yang sepertinya banyak disebutkan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini wajar karena big data kini banyak digunakan di berbagai platform teknologi.
Meski banyak digunakan, beberapa pengguna mungkin belum memahami big data. Jika Anda belum mengetahuinya, jangan khawatir. Artikel ini menjelaskan beberapa hal dasar terkait big data.
Baca juga: Apa itu Google Drive? Pengertian, Fungsi dan Cara Penggunaan
Lantas, apa yang dimaksud dengan data besar? Jika Anda tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut, simak penjelasan lengkap di bawah ini mengenai apa yang dimaksud dengan big data, cara kerjanya, manfaatnya, dan cara penggunaannya. Memahami data besar
Big data adalah konsep pengelompokan atau kumpulan data berskala besar yang terdiri dari berbagai jenis data, termasuk data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
Data terstruktur adalah jenis data dalam format tetap yang disimpan dalam suatu platform, seperti data gaji karyawan atau transaksi keuangan yang dibuat dalam spreadsheet dan disimpan dalam Microsoft Excel atau platform serupa.
Sedangkan data tidak terstruktur merupakan jenis data dengan format berbeda dan memerlukan platform khusus seperti NoSQL untuk mengakses dan membaca nilainya.
Contoh data tidak terstruktur sering ditemukan di jejaring sosial, seperti suka, komentar, jumlah pengikut, jumlah klik, dll. Terakhir, data semi terstruktur adalah jenis data yang menggabungkan data terstruktur dan tidak terstruktur.
Kemudian, data semi terstruktur merupakan jenis data yang memiliki format tetap namun memerlukan platform tertentu untuk membukanya. Misalnya data file log atau data aktivitas pengguna yang dicatat oleh sistem operasi.
Big data adalah semua pengumpulan data dalam skala yang jauh lebih besar. Big data biasanya dikumpulkan oleh organisasi atau institusi tertentu dimana data tersebut biasanya digunakan dalam berbagai program aplikasi.
Misalnya program pembelajaran mendalam (Deep Learning), pemodelan prediktif dan program analitis lainnya.
Konsep big data berasal sekitar tahun 2000, diperkenalkan oleh analis industri Doug Laney. Ia kemudian menciptakan konsep tindakan untuk analisis data berskala besar dengan tiga ciri utama: Volume: sejumlah besar data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Variasi: tipe atau tipe data yang berbeda untuk disimpan dalam basis data Kecepatan: mengumpulkan dan mengolah berbagai data dalam waktu sesingkat mungkin
Selain itu, seiring dengan berkembangnya konsep Big Data, muncul pula fitur tambahan yaitu truthfulness dan variability. Veracity adalah tingkat kebenaran data. Sedangkan variabilitas adalah tentang penggunaan data dalam konteks yang tepat.
Data dalam jumlah besar dan beragam di Big Data tidak muncul dengan sendirinya, infrastruktur atau sistem dibuat terlebih dahulu, lapor Techtarget. Untuk pengumpulan data berskala besar, Big Data mempunyai cara kerjanya tersendiri.
Jadi, bagaimana cara kerja data besar? Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, lihat penjelasan kami tentang cara kerja big data di bawah ini. Cara kerja data besar
Data Big Data dalam jumlah besar dan sangat bervariasi disimpan dalam wadah khusus, biasanya menggunakan platform penyimpanan Big Data seperti Hadoop, cloud, atau NoSQL.