SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

NEWS INDONESIA Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

sp-globalindo.co.id – Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit peradangan paru kronis yang menyebabkan terhambatnya aliran udara di dalam paru-paru.

Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, batuk, produksi lendir (dahak), dan mengi.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel yang mengiritasi, paling sering adalah asap tembakau.

Artikel terkait: Berhenti Merokok, Bagaimana Penderita Kanker Paru Dapat Mengurangi Risikonya

Penderita PPOK berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai penyakit lainnya. alasan

Merokok adalah penyebab utama PPOK. Orang yang lebih sering merokok lebih mungkin terkena COPD.

Namun, beberapa orang mungkin merokok selama bertahun-tahun tanpa menderita COPD.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bukan perokok yang kekurangan protein antitripsin alfa-1 juga dapat mengembangkan emfisema, penyakit yang berhubungan dengan COPD.

Faktor risiko lain untuk PPOK adalah: Paparan gas atau asap tertentu di tempat kerja Paparan asap tembakau dan polutan dalam jumlah besar Sering menggunakan api untuk memasak tanpa ventilasi yang baik. gejala

Gejala PPOK meliputi hal-hal berikut: Batuk dengan atau tanpa dahak Kelelahan Banyak infeksi saluran pernapasan Sesak napas yang semakin parah saat melakukan aktivitas ringan Kesulitan menahan napas Mengi.

Gejalanya berkembang perlahan, sehingga banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidap COPD.

Baca juga: 10 Penyebab Radang Paru-Paru, Mulai dari Asap Rokok hingga Penyakit yang Terdiagnosis

Tes terbaik untuk PPOK adalah tes fungsi paru yang disebut spirometri.

Mendengarkan paru-paru menggunakan stetoskop juga membantu dan dapat menunjukkan waktu pernafasan yang lama atau mengi.

Meskipun Anda menderita COPD, paru-paru Anda mungkin masih terdengar normal.

Tes pencitraan paru-paru, seperti rontgen atau CT scan, juga dapat dilakukan.

Bahkan jika Anda menderita COPD, paru-paru Anda mungkin tampak normal pada pemeriksaan rontgen.

CT scan biasanya menunjukkan tanda-tanda PPOK.

Dalam beberapa kasus, tes darah gas darah arteri dapat dilakukan untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah.

Jika dokter mencurigai pasien menderita defisiensi antitripsin alfa-1, tes darah mungkin akan dilakukan untuk mendeteksi kondisi tersebut. pemeliharaan

Belum ada obat yang jelas untuk mengatasi PPOK.

Namun, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk meringankan gejala dan mencegah penyakit semakin parah.

Jika Anda merokok, segera berhenti untuk memperlambat kerusakan paru-paru.

Baca juga: 3 Cara Mengobati Pneumonia dengan Obat dan Perawatan Medis

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati COPD meliputi: Obat yang bekerja cepat untuk membantu membuka saluran pernafasan Obat pengontrol untuk mengurangi peradangan pada paru-paru Obat anti inflamasi untuk mengurangi pembengkakan pada saluran pernafasan Antibiotik jangka panjang tertentu.

Dalam kasus yang parah atau situasi kritis, pasien mungkin memerlukan: Steroid diberikan secara oral atau intravena (intravena) Bronkodilator nebulisasi Terapi oksigen Bantuan mekanis untuk membantu pernafasan dengan menggunakan masker atau selang endotrakeal.

Infeksi dapat memperburuk PPOK, jadi dokter Anda mungkin akan meresepkan antibiotik saat kambuh.

Jika kesulitan bernapas Anda memburuk dengan cepat, pergilah ke ruang gawat darurat. komplikasi

Saat hidup dengan COPD, penyintasnya berisiko mengalami masalah kesehatan lain, antara lain: Detak jantung tidak teratur (aritmia) Perlunya terapi pernapasan dan oksigen Gagal jantung sisi kanan atau insufisiensi kardiopulmoner (pembengkakan jantung kronis dan gagal jantung). Penyakit paru-paru) Radang paru-paru – kolapsnya paru-paru (pneumotoraks) Penurunan berat badan yang parah dan malnutrisi Penipisan tulang (osteoporosis) Kelemahan Meningkatnya kecemasan.

Baca juga: 9 Ciri Penyakit Paru-Paru yang Tak Hanya Mencegah Sesak Nafas

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah PPOK. Berhenti Merokok Jika Anda merasa mengalami depresi atau masalah kesehatan mental lainnya, bicarakan dengan dokter Anda. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *