SOLO, sp-globalindo.co.id – Ada beberapa faktor penyebab kecanduan judi online. Juga cara mengatasi kecanduan judi online.
Informasi ini penting untuk diketahui, terutama bagi mereka yang yakin sedang mengalami gangguan ini atau bagi keluarga yang yakin memiliki anggota keluarga yang mengalami kecanduan judi online.
Psikolog anak dan keluarga di RSUD Dr. Moewardi Solo, Elina Raharisti Rufaidhah, S.Psi,. MA., seorang psikolog, menjelaskan bahwa kecanduan judi adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan keinginan untuk berjudi, meskipun ia menyadari dampak negatif yang ditimbulkannya.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Kecanduan Judi? Ini penjelasannya…
Menurutnya, dari segi psikologis, kecanduan judi online bisa terjadi karena beberapa faktor.
Berikut penjelasan faktor penyebab kecanduan judi online: 1. Efek penguatan
Menurut Elina, perjudian online menggunakan prinsip penguatan variabel, dimana hadiah diberikan secara acak dan tidak dapat diprediksi.
Pola ini membuat pemain selalu berharap untuk menang, meski sempat kalah beberapa kali, karena otak mengasosiasikan perasaan euforia dengan kemungkinan mendapat imbalan, jelasnya saat diwawancara sp-globalindo.co.id, Kamis (10/10/2024). ) telah dilaksanakan. . 2. Pengaruh dopamin
Elina menjelaskan, ketika seseorang berjudi, otak cenderung melepaskan dopamin, zat kimia (neurotransmitter) yang berhubungan dengan perasaan senang dan puas.
“Kegiatan ini dapat menimbulkan motivasi yang kuat untuk terus bermain mencari perasaan yang sama, meski mengalami kerugian,” jelasnya.
Baca Juga: Apakah Kecanduan Judi Perlu Rehabilitasi? Berikut penjelasannya… 3. warp control
Menurut Elína, banyak orang yang berjudi percaya bahwa mereka dapat mengontrol hasil atau peluang menang, padahal sebenarnya perjudian online sepenuhnya didasarkan pada keberuntungan.
Ilusi ini menambah kepercayaan diri mereka dan memotivasi mereka untuk terus bermain, jelasnya. 4. Ketersediaan dan aksesibilitas
Namun perjudian online lebih mudah diakses dibandingkan perjudian tradisional, sehingga masyarakat dapat berjudi kapan saja dan di mana saja.
Kondisi ini meningkatkan risiko kecanduan karena semakin sulit mengontrol frekuensi dan durasi berjudi, ujarnya. 5. Pengaruh emosi negatif
Elina yakin, banyak orang berjudi untuk mengalihkan perasaan cemas, stres, atau depresi.
“Berjudi dipandang sebagai pelarian dari kenyataan yang akhirnya menjadi kebiasaan dan berisiko menimbulkan kecanduan,” ujarnya.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Terkena Kecanduan Judi? Ini penjelasannya…