MANILA, Kompass.com – Wakil Presiden Filipina Sara Duterte kembali mengancam Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr.
Kali ini, putri mantan Presiden Rodrigo Duterte mengaku menghubungi pria bersenjata yang akan menghabisi nyawa Marcos jika terjadi sesuatu padanya.
Sebelumnya, pada Oktober 2024, Sarah mengancam akan menggali makam ayah Bongbong, Ferdinand Marcos Sr, dan membuang jenazahnya di Laut Cina Selatan.
Baca Juga: Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Ancam Gali Jenazah Ferdinand Marcos dan Buang ke Laut, Akibat Perseteruan Keluarga Duterte-Marcos
Dikutip dari New York Times, konflik antara dua keluarga berkuasa dalam politik Filipina seringkali disebabkan oleh perbedaan ideologi yang berpihak pada China atau Amerika Serikat (Amerika).
Bongbong, yang menghabiskan sekitar lima tahun di Hawaii setelah ayahnya digulingkan dan belajar di Wharton School of Business, memandang Amerika Serikat sebagai sekutu yang dapat diandalkan, khususnya dalam melawan agresi Beijing di Laut Cina Selatan.
Di sisi lain, Rodrigo Duterte beralih ke China pada masa kepemimpinannya pada 2016-2022. Dia menganggap Washington munafik dan tetap bungkam mengenai ketegangan antara Manila dan Beijing.
Di Filipina, masyarakat memilih presiden dan wakil presiden secara terpisah, sehingga tidak mungkin terjadi perselisihan di antara mereka.
Namun, perselisihan antara Presiden dan Wakil Presiden belum pernah terjadi sebelumnya.
Ranjit Singh Rai, asisten profesor ilmu politik, mengatakan: “Mereka dapat bernegosiasi di dalam negeri dan berperang di tingkat lokal, pada titik ini (masalahnya) adalah apakah mereka akan pro-Tiongkok dan saya pro-Amerika Serikat.” , tidak akan ada kompromi.”
“Saya pikir itu adalah titik resolusi yang terlewatkan sejauh menyangkut tim.”
Baca Juga: Wakil Presiden Filipina Ancam Balas Usai Presiden Marcos Jr Dibunuh, Katanya Rencanakan Pembunuhan Lagi Kenapa Marcos dan Sara Ingin Membantu?
Bongbong pertama kali bertemu Sarah pada Oktober 2021, ketika saudara perempuannya, Aimee Marcos, menjadi moderator acara tersebut.
Beberapa bulan kemudian Ferdinand Marcos Jr. secara resmi mendaftar untuk pemilihan presiden Filipina, ketika Sarah Duterte menjadi kandidat terdepan dan ayahnya menekannya.
Pada November 2021, Sarah secara mengejutkan mengumumkan pencalonannya sebagai Wakil Presiden dan bergabung dengan Bongbong untuk membentuk koalisi.
Orang-orang yang mengenalnya mengatakan dia ingin menunjukkan kemandiriannya dari ayahnya.
Menurut BBC, kedua kandidat akan kalah jika saling bertarung karena distribusi dukungan.