JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pemerintahan baru yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto punya program untuk mengentaskan kemiskinan.
Salah satunya dengan menyediakan 3 juta unit rumah secara rinci, dengan rincian 2 juta unit rumah di pedesaan dan 1 juta unit rumah di perkotaan.
Direktur Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi simpanan pasokan rumah (backlog) yang sangat besar, yakni mencapai 12,7 juta unit.
Indikator ini tampaknya tidak banyak berubah dalam 10 tahun terakhir.
Baca juga: Ini Bikin Rumah Terbengkalai Lebih Cepat Rusak
Oleh karena itu, program pengentasan kemiskinan, termasuk alokasi besar-besaran 3 juta unit rumah bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan, konsisten dengan tujuan menghilangkan keterbelakangan.
Menurut Joko, upaya mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan perumahan yang layak sudah tepat.
Karena industri real estate mencakup 185 sektor terkait, maka akan menciptakan banyak lapangan kerja, menciptakan lapangan usaha baru, menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru dan pada akhirnya meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional.
“Jika program ini terlaksana, pendapatan akan didistribusikan secara merata kepada masyarakat, termasuk desa,” kata CEO Grup Buana Cassiti saat pertemuan DPP REI dengan Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jakarta. (24.9.2024).
Baca juga: AHY dukung Prabowo laksanakan program 3 juta rumah
Ia mengatakan pemerintah dapat mengatasi kemiskinan dengan mendukung pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan dan pedesaan.
Selain itu, mengurangi gangguan pertumbuhan (keterlambatan) pada anak dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden terpilih Prabowo Subianto, ia ingin bekerja untuk kebaikan rakyat.
“REI sangat mengapresiasi program 3 juta rumah ini, karena ini akan menjadi lompatan masa depan industri real estate nasional. Karena kalau (coping method) dibiarkan, tidak akan ada hasil lain,” tegas Joko.
Diketahui, sektor swasta mempunyai kontribusi signifikan sebesar 14 persen terhadap PDB negara dan sembilan persen terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara.
Lalu ada Pendapatan Utama Daerah (PAD) sebesar 35-55% dan kemampuan menyerap tenaga kerja sebanyak 14-17 juta orang.
Sektor ini juga berperan penting dalam menurunkan angka kemiskinan sebesar delapan persen, serta menurunkan angka narkotika. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.