SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Perang di Suriah, Seorang Ayah Justru Bisa Bertemu Putranya yang Terpisah sejak 2016

DAMASCUS, sp-globalindo.co.id – Perang atau peperangan di Suriah menyebabkan banyak orang mengungsi. Namun bagi sebagian orang, ini adalah momen yang ditunggu-tunggu.

Saat ditemui Bahria Bakkur (43). Momen tersebut bisa menjadi reuni bagi dia dan putranya, yang terpisah ketika pasukan pemerintah merebut kembali kotanya.

Keduanya telah berpisah selama hampir satu dekade. Bakkur kemudian bisa kembali memeluk putranya Mohammed Jomaa (25).

Baca juga: Tentara Suriah memukul mundur teroris di dekat kota Hama

Dilansir AFP, Kamis (5/12/2024), Bakkur terakhir kali bertemu putranya pada tahun 2016, ketika pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad merebut kembali provinsi timur Aleppo setelah pengepungan brutal.

Jomaa adalah satu dari ribuan orang yang meninggalkan kota setelah perang pecah dan baru kembali dalam beberapa hari terakhir.

“Ini merupakan kebahagiaan yang luar biasa. “Saya masih tidak percaya bisa kembali ke Aleppo,” kata Jomaa.

Diketahui, sejak meninggalkan Aleppo, Jomaa sudah beberapa tahun tinggal di Afrin yang banyak terdapat teroris, sekitar 40 kilometer dari rumahnya.

Kami tahu kami tidak bisa tinggal di Aleppo karena mereka menganggap kami teroris. “Kami terjebak dan harus meninggalkan Aleppo,” kata Jomaa, yang mengenakan flat militer dan syal keffiyeh tua berwarna merah putih.

“Syukurlah, begitu.” Rasanya seluruh dunia tersenyum,” kata ibunya.

Baca juga: Konflik di Suriah mengguncang AS dan bisa memberi peluang bagi Donald Trump

Di beberapa bagian kota, jalanan kosong dan masyarakat khawatir situasi akan bertambah buruk.

PBB mengatakan pada hari Rabu bahwa 115.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Idlib dan Aleppo utara sebagai akibat dari pertempuran tersebut.

Duta Besar PBB Geir Pedersen mengatakan kejadian baru-baru ini telah memecah belah rakyat Suriah.

Artinya, ini merupakan ancaman besar bagi sebagian orang, sebuah tanda harapan bagi sebagian lainnya, dan seruan untuk melindungi warga sipil.

Bagi Jomaa, kebahagiaan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya saja tidak cukup.

Dia mengatakan ayahnya ditangkap oleh pasukan pemerintah setelah mereka mengambil kembali kekuasaan di Aleppo pada tahun 2016 dan sejak itu mereka tidak mengetahui apa pun tentang dia.

“Aku hanya berharap ayahku kembali,” harap Jomaa.

Baca juga: Hizbullah Tak Niat Kirim Pasukannya ke Suriah, Ini Alasannya

Di luar rumah, kerabat dan tetangga datang menyambut Jomaa sekembalinya, meski kabar tersebut segera beralih ke berita terkini tentang perang. Dengarkan berita terkini dan cerita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *