sp-globalindo.co.id – Skidmore, Owings & Merrill (SOM) mengumumkan desain 8 Shenton Way, menara setinggi 305m.
Jika selesai, gedung ini tidak hanya akan menjadi gedung tertinggi di Singapura, namun juga salah satu gedung pencakar langit paling ramah lingkungan di Asia.
Menara serba guna ini mengambil inspirasi dari hutan bambu untuk menciptakan komunitas dalam ruangan vertikal dengan ruang publik, kantor, toko, hotel, dan rumah.
Bekerja sama dengan DCA Architects, proyek ini dijadwalkan selesai pada tahun 2028 dan akan menjadi landmark terbaru di cakrawala Singapura bersama Marina Bay dan Capita Spring Tower.
Baca Juga: Pembangunan Berlanjut, Gedung Pencakar Langit Pertama Surya Paloh Rampung 2024
Menara setinggi 63 lantai ini menghubungkan Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Singapura dan Marina Bay, kawasan bersejarah Tanjong Pagar, dan Great Southern Waterfront yang berkembang.
Gedung ini memiliki ruang terbuka publik seluas 10.000 meter persegi dari sepuluh ribu meter persegi, sehingga mendorong penggunaan moda transportasi yang lebih berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan ini, menara ini akan terhubung ke jaringan pejalan kaki Singapura, yang mencakup lebih dari 500 kilometer koridor kereta api dan koneksi bawah tanah langsung untuk bersepeda.
Dengan alam dan keberlanjutan sebagai elemen pendorong di balik desainnya, menara ini terinspirasi oleh hutan bambu, sebuah struktur biofisik yang mencerminkan elemen vertikal yang ditemukan di alam.
Pemilihan bahan akan meminimalkan karbon yang terkandung dan fungsional, mulai dari produksi terakota tanpa limbah hingga penggunaan bambu rekayasa.
Menargetkan sertifikasi Green Mark Platinum dari Building Construction Authority of Singapore (BCA), 8 Shenton Way bertujuan untuk menjadi sertifikasi keberlanjutan tertinggi di kawasan, setara dengan pengurangan energi sebesar 55% dibandingkan tolok ukur.
Kepala Desain SOM, Nic Medrano, adalah pusat komunitas yang berkembang dengan desain yang mengintegrasikan alam, warisan, konektivitas, transit, gaya hidup mewah, tempat kerja yang sehat, dan ruang publik yang dinamis.
Selain itu, momen ini menawarkan kesempatan langka dan menarik bagi para arsitek untuk mengeksplorasi pendekatan baru terhadap penempatan berbasis kesehatan.
Penggunaan kembali bagian pondasi dan infrastruktur di lokasi akan mengurangi penggunaan material dan jejak karbon selama konstruksi.
Fasadnya akan terbuat dari kaca hemat energi, dan struktur betonnya akan menggunakan agregat yang dapat didaur ulang, diproduksi melalui proses rendah karbon, pemisahan sampah, dan menggunakan bahan yang disertifikasi oleh Singapore Green Building Council.
Bangunan ini dirancang seluas 148.000 meter persegi dan menggabungkan berbagai fitur pascapandemi, dengan kesehatan penyewa sebagai prioritas.
Kompleksitas bangunan ini diwakili oleh teknologi nirkontak, bahan antimikroba, peningkatan aliran udara, dan penyaringan alami.
Kemudian ruang interior yang dapat disesuaikan serta ruang luar ruangan dan lanskap yang luas secara kolektif menciptakan penawaran yang kuat untuk kawasan pusat kota yang sehat dan fokus.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.