SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Nasional

Pertamina Manfaatkan Proyek Carbon Market untuk Kejar Target NZE

 

sp-globalindo.co.id – PT Pertamina (Persero) mulai membuka peluang perdagangan karbon untuk mengoptimalkan momentum transisi energi guna mencapai tujuan net zero emisi (NZE) pada tahun 2060. 

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) John Anis dalam sesi panel Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan mengatakan, Pertamina memiliki beberapa strategi untuk mengembangkan bisnis karbonnya. 

Dalam presentasinya, John menyoroti potensi besar perdagangan karbon bagi perusahaan energi dan manfaatnya yang signifikan bagi lingkungan.

Indonesia juga punya potensi yang tidak kalah besarnya, ujarnya. Salah satunya adalah solusi berbasis teknologi energi terbarukan dan proyek konservasi mangrove yang dikelola Pertamina bekerja sama dengan mitra strategis.

“Kami memiliki dua pendekatan utama dalam perdagangan karbon: pertama adalah solusi berbasis teknologi seperti energi terbarukan yang kami kembangkan,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (13/11/2024). 

Baca Juga: Proyek Flare Gas to Power PNRE, Upaya Pemanfaatan Limbah Gas Flare Sebagai Listrik Kilang Pertamina

Di sisi lain, ada juga solusi berbasis alam, kata John. Pertamina berkolaborasi dengan mitra strategis dalam berbagai proyek seperti konservasi mangrove yang dapat digunakan untuk menghasilkan kredit karbon. 

John menegaskan, potensi perdagangan karbon ke depan sangat menjanjikan karena harga karbon yang semakin kompetitif dan meningkatnya permintaan di pasar global, termasuk Indonesia. 

“Pasar karbon di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang, terutama ketika pemerintah mulai memperkenalkan sistem penyimpanan karbon secara lebih luas pada tahun-tahun mendatang,” jelasnya.

PNRE menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi domestik melalui berbagai inisiatif seperti efisiensi energi di seluruh unit operasionalnya, penghapusan rutinitas zero flaring dan penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCUS).

“Ini bukan hanya tentang memenuhi target, tapi bagaimana kita dapat membangun bisnis yang sejalan dengan masa depan rendah emisi dan mendukung transisi energi berkelanjutan,” kata John. 

Baca Juga: Pertamina Siapkan Rp 89,9 Triliun untuk Kembangkan EBT pada 2029

PNRE berfokus pada pengembangan proyek penyimpanan karbon dioksida (CO2) dengan memanfaatkan reservoir minyak dan gas laten Indonesia.

Pengembangan tersebut dilakukan bekerja sama dengan mitra internasional seperti ExxonMobil dan perusahaan Jepang.

John menjelaskan, kapasitas penyimpanan karbon akan mencapai 5 gigaton CO2 yang diharapkan dapat berkontribusi besar dalam penurunan emisi Indonesia di masa depan.

Beliau menyoroti pentingnya kontribusi PNRE dalam mendukung berbagai program net zero melalui penyeimbangan kredit karbon dan penerapan sertifikasi net zero untuk kegiatan internal.

“Generasi muda kini lebih peduli dan ingin berkontribusi dalam pengelolaan risiko lingkungan,” ujarnya. 

John mengatakan, langkah tersebut membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada keberlanjutan bisnis, tetapi juga masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pertamina menunjukkan posisinya sebagai pemimpin industri energi, berkomitmen terhadap bisnis berkelanjutan, dan berperan aktif dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Percepat Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon

Sebagai perusahaan terdepan di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan NZE 2060 dengan mengedepankan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *