KLATEN, sp-globalindo.co.id – Beberapa wilayah di Indonesia sedang memasuki musim hujan, sehingga pengemudi mobil harus berhati-hati dalam memprediksi risiko banjir pada mobil yang digunakannya.
Jangan sampai perjalanan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 berdampak negatif terhadap kesehatan mobil yang berpotensi terjebak banjir.
Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui pertolongan pertama setelah mobil terendam banjir agar kerusakan perangkat tidak semakin parah.
Baca juga: Banjir Rendam Surabaya, Warga Keluhkan Sulit Pulang Kerja
Kepala Teknis Nasmoco Demak, Eko Sulistio mengatakan, cara memindahkan mobil setelah terendam air banjir adalah dengan menggunakan jasa derek untuk mencapai bengkel.
“Jangan sekali-kali (menghidupkan mesin setelah mobil terendam banjir), dikhawatirkan air masuk ke ruang bakar mesin saat unit terendam. Kalau kondisinya seperti itu, menghidupkan mesin akan membuat mobil mati. perasaan water hammer,” kata Eko baru-baru ini kepada sp-globalindo.co.id.
Echo mengatakan melepas terminal baterai merupakan antisipasi terjadinya korsleting sehingga jika ada kemungkinan perangkat elektronik basah tidak akan langsung rusak.
Baca juga: Hujan 5 Jam, Surabaya Banjir
“Pembersihan dan pengeringan semua peralatan elektronik secara aman dapat dilakukan di bengkel setelah mobil diderek untuk mendapatkan bantuan yang maksimal,” kata Echo.
Echo mengatakan, setelah mobil dipindahkan dengan aman ke tempat yang aman, pelanggan harus memeriksa apakah di area tersebut ada air atau tidak.
“Jika filter udara basah, ada kemungkinan air masuk ke ruang bakar melalui saluran udara atau intake manifold, sehingga bisa menimbulkan water hammer jika mencoba menghidupkan mesin,” kata Echo.
Baca juga: Banjir menggenangi Sejumlah Wilayah Sidorjo, terparah di Desa Tropodo
Langkah selanjutnya, menurut Echo, adalah memeriksa busi dan memeriksa ruang bakar melalui lubang busi.
“Kalau di ruang bakar ada air bisa disedot, pastikan semua silinder benar-benar kering, baru bisa disimpulkan mesin aman,” kata Echo.
Eco mengatakan, dalam kondisi normal, piston memampatkan udara. Sedangkan ketika air masuk, kompresinya bisa menjadi sangat tinggi karena adanya perbedaan massa di antara keduanya.
“Kalau ada water hammer, lengan piston bisa bengkok, patah, blok mesin patah dan sebagainya, efek kompresinya di luar spesifikasi,” kata Echo.
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Banjir di RSUD Wonosari Gunungkidul, Pasien Dievakuasi
Hardy Vibovo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, setelah mobil terendam banjir, sebaiknya dicek apakah pelumasnya tercampur air atau tidak.
“Jika air tercampur dengan oli, sebaiknya diganti sebelum menghidupkan mesin. Periksa pelumasnya, termasuk oli mesin, oli transmisi, gardan, dan power steering jika masih digunakan,” kata Hardy baru-baru ini.
Hardy mengatakan, jika oli tercampur air, maka pelumasan tidak cocok. Akibatnya komponen menjadi cepat aus sehingga menyebabkan kerusakan lebih parah pada mobil.
Baca juga: Banjir melanda 86 rumah di Situbond, tidak ada korban jiwa
Ahmed Sudjono, mekanik Nissan Bintaro, mengatakan mobil yang terendam banjir harus segera ditangani, terutama dalam hal perawatan interior.
“Jangan biarkan karpet, jok, dan lain-lain terlalu lama basah, karena air banjir mempercepat tumbuhnya kuman dan bakteri, sehingga jika tidak segera dibersihkan akan menimbulkan bau apek,” kata Dion. Kompas. com, baru-baru ini.
Untuk pertolongan pertama, menurut Dion, bagian dalamnya bisa dicuci dengan air bersih agar kotoran segera hilang. Dengarkan berita terkini dan cerita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.