JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) UD Purnomo Harhap mengatakan Operasi Kuat (OTT) Wali Kota Eksekutif Pekanbaru, Riau, Risanander Mahiwa membuktikan OTT masih perlu dilaksanakan KPK.
Yudi mengatakan strategi antikorupsi ini efektif memberantas korupsi dengan menelusuri aset yang tidak diketahui jenisnya dan menggunakan transaksi keuangan yang sulit diakses.
Hal ini semakin membuktikan bahwa OTT KPK sangat penting untuk menangkap pelaku korupsi yang menggunakan uang tunai saat menerima suap, gratifikasi, atau pemerasan, kata Yudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/12/2024).
UD mengatakan penangkapan Risanander juga menjadi bukti OTT KPK sebelumnya, yakni Gubernur Bengkulu Rohidin Mercia dan Pemda Kalsel tidak mengkritik kepala daerah yang menyerah.
Baca Juga: Biografi dan Aset Pj Wali Kota Pekanbaru Risanander Mahiwa Terjaring OTT KPK
Menurut dia, pemerintah daerah sepertinya tidak takut korupsi karena penangkapan yang banyak membuat koruptor masuk penjara.
Perilaku ini terjadi karena kepala daerah hanya peduli bagaimana mendapatkan uang dari korupsi selama berkuasa, kata Yudi.
Mantan Ketua Forum Pekerja Komisi Pemberantasan Korupsi ini mengatakan, ada empat cara korupsi yang dilakukan kepala daerah, yakni suap untuk mendapatkan izin, oleh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), lelang, atau pembelian. dan menjual. Suap dari pengusaha dalam proyek pembelian hak milik, serta barang dan jasa.
Meski upaya pemberantasan korupsi telah dilaksanakan, kepala daerah tetap korup karena bertindak berdasarkan kebutuhan dan menggunakan kekuasaannya.
“Mekanisme pemerintahan yang dipimpinnya harus dijalankan dengan integritas dan tidak korup,” ujarnya.
Baca Juga: OTT di Pekanbaru, KPK Tangkap Wali Kota Penanggung Jawab
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Gufron dan Johannes Tanak membenarkan penyidik KPK dan tim penyidik melakukan OTT di Pekanbaru kemarin, Senin (2/12/2024).
Tanak mengatakan, salah satu petugas yang ditangkap adalah Wali Kota Pekanbaru Risanander Mahiwa.
Namun sejauh ini KPK belum membeberkan lebih lanjut mengenai dugaan kejahatan yang dilakukan Risanander dan bukti-bukti yang ditemukan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.