SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Otomotif

Plus Minus Tuas Transmisi Matik Lurus dan Zig-zag

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Model tuas transmisi mobil pada umumnya terdiri dari dua jenis, yang pertama model lurus, dan yang kedua model pintu atau zig-zag.

Dalam praktiknya, keduanya digunakan untuk menggerakkan tuas transmisi. Namun fungsi kedua model ini berbeda karena mempertimbangkan aspek keselamatan berkendara.

Baca Juga: Kenalan dengan Honda Type A, Motor Pertama Honda Berbentuk Moped

Freddy Karya, Dokter Transmisi Ka’a (Domo) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjelaskan, terdapat perbedaan pola lurus dan zigzag pada tuas pengunci.

Kenop pintunya tidak biasa, jadi bentuknya melengkung (zig-zag), sedangkan model lurus dilengkapi tombol pengunci yang perlu ditekan agar tuasnya bisa digerakkan,” kata Freddy saat ditemui Kompas. .com, Jumat (11/10/2024).

Sedangkan model transmisi otomatis dilengkapi dengan tombol pengunci untuk mencegah perpindahan gigi, pengemudi dapat berpindah dari D ke N tanpa menekan tombol tersebut.

“Masalah knocking pada model langsung masih ada, baik dari pengendara di belakang maupun dari pengemudi itu sendiri.

Baca Juga: Ini Kewajiban Dealer Saat Servis Kendaraan di Bengkel

“Tapi kalau mobilnya tidak bergerak, tidak ada masalah. Misalnya mobil berhenti dan kita di D, kita bisa ganti ke N tanpa menekan tombol,” kata Freddy.

“Tombol ini hanya untuk bergerak berlawanan arah, misalnya dari N ke R dan dari R ke P,” kata Freddy.

Kelebihan transmisi pada model zig-zag adalah cara pergantian mobil dilakukan dengan menggerakkan tuas mengikuti alur papan transmisi, dianggap lebih aman.

“Saya kira model gerbangnya tidak bisa didorong oleh apa yang ada di sebelahnya. Sekalipun sampai terjatuh, tidak mudah untuk berpindah mobil karena masing-masing ada giliran,” kata Freddy.

Baca juga: Jangan ragu untuk meminta konfirmasi kepada pihak pabrik mengapa mobil perlu melepas mesin

Namun kelemahan mobil dengan transmisi zig-zag model lama adalah biasanya tidak memiliki indikator status.

“Pada mobil jadul model hatchback, spidometernya tidak ada indikator gigi, sehingga posisi tuasnya tidak bisa kita lihat. Namun, posisi gigi sering kita hafal,” kata Freddy.

Misalnya pada Toyota Innova pertama tahun 2004 dan sebelum Grand Innova. Tipe E dan G pada model sederhana tidak ada indikatornya, sedangkan pada model baru Avanza dilengkapi gejala, ujarnya. Dengarkan baik-baik berita dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *