SEOUL, sp-globalindo.co.id – Badan antikorupsi Korea Selatan mengatakan pada Senin (1/6/2025) bahwa polisi telah diminta untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap dakwaan Presiden Yoon Suk-yeol. Permintaan itu muncul setelah upaya penangkapan Yun pada Jumat pekan lalu gagal akibat bentrok dengan pengawal presiden yang membentuk rantai orang untuk menghalangi penyidik.
Satuan tugas gabungan dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan polisi sedang menyelidiki tuduhan bahwa Yoon memimpin pemberontakan dengan memberlakukan darurat militer singkat bulan lalu.
Badan antikorupsi Korea Selatan mengatakan dalam pernyataannya kepada wartawan bahwa CIA mengirimkan pesan kepada polisi untuk melakukan pengawasan. Langkah ini dilakukan di tengah kritik luas terhadap CIO, yang diyakini gagal menangkap Yoon. Surat perintah penangkapan Yoon berakhir pada tengah malam pada hari Senin.
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa mereka “menyelidiki aspek hukum internal” setelah menerima permintaan CIA.
Tim hukum Yoon berargumentasi bahwa berdasarkan hukum Korea Selatan, lembaga antikorupsi tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki tuntutan pidana terhadap Yoon untuk menyelidiki kasus apa pun terkait dengan dugaan insiden tersebut.
Pada hari Minggu, Pengadilan Distrik Seoul Barat menolak permintaan tim hukum Yoon untuk membatalkan surat perintah penangkapan Yoon dan surat perintah kediaman resminya, menurut kantor berita Yonhap.
Di tengah ketegangan politik, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengunjungi Korea Selatan minggu ini. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Blinken berencana bertemu dengan beberapa pemimpin tertinggi pemerintah Korea Selatan untuk menegaskan kembali hubungan mereka dengan Seoul.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah deklarasi singkat darurat militer yang dilakukan Yun bulan lalu menyebabkan kekacauan politik di Korea Selatan dan menuai kritik dari para pejabat Washington. Washington jarang mengkritik Seoul.
CIO adalah kantor independen yang dibentuk pada Januari 2021 untuk menyelidiki pejabat tinggi, termasuk presiden dan anggota keluarganya, namun tidak memiliki kewenangan untuk mengadili presiden.
Menurut undang-undang, CIO harus merujuk kasus tersebut ke kantor kejaksaan untuk tindakan lebih lanjut, termasuk mengajukan tuntutan, setelah penyelidikan. Dengarkan berita terkini dan berita utama kami langsung dari ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.