JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago turut mengomentari nama Joko Widodo, Presiden ke-7 RI, dalam daftar finalis Person of the Year 2024 kategori kejahatan terorganisir dan korupsi. Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP).
Menurut Irma, fasilitas tersebut tidak bisa dijadikan acuan karena daftar nama tidak disusun berdasarkan informasi dan fakta.
Daftar finalis ini muncul setelah OCCRP meminta nominasi dari pembaca, editor, juri, dan anggota jaringan global organisasi lainnya.
Baca juga: Temui OCCRP, Organisasi yang Sebut Jokowi Sosok Paling Korup di Dunia
OCCRP mengumpulkan nominasi menggunakan Google Form yang telah didistribusikan sejak 22 November 2024.
Pertama, lembaga (OCCRP) menerbitkannya berdasarkan survei. Tidak ada data dan fakta, kata Irma kepada sp-globalindo.co.id, Rabu (1 Januari 2025).
Irma menilai daftar ini juga muncul karena pemerintahan Jokowi menggandeng China yang sedang berkonflik dengan Amerika Serikat (AS).
OCCRP terletak di Amsterdam, Belanda.
Pada tahun 2024, OCCRP menerima dana dari enam donor pemerintah, termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Swedia, serta beberapa yayasan swasta yang mendukung jurnalisme investigatif.
“Saya kira Jokowi lebih memilih bekerja sama dengan lawan politik Amerika, yakni Tiongkok, karena investasi di Tiongkok lebih menguntungkan dibandingkan di Amerika, di mana setiap investasi di Amerika merugikan Indonesia, antara lain pembagian pendapatan. ,” jelas Irma.
Baca juga: Siapa saja donor OCCRP yang rutin menerbitkan daftar individu paling korup di dunia?
Diberitakan sebelumnya, selain Jokowi, daftar OCCRP juga memuat nama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.
Di antara kandidat tersebut, mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad dianugerahi Person of the Year 2024 dalam kategori kejahatan terorganisir dan korupsi.
Penilaian tersebut pun ditanggapi Jokowi.
Jokowi meminta partai tersebut membuktikan dirinya tergolong orang paling korup.
“Apa yang korup? Iya terbukti,” kata Jokowi sambil tertawa saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Banjarsar, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (31/2/2024).
Namun, ia banyak membeberkan framing yang merugikan dirinya tanpa bukti jelas.
“Iya apa, apa lagi? Sekarang banyak gosip, banyak framing yang buruk. Banyak tuduhan tanpa bukti. Itu yang terjadi hari ini ya,” jelas Jokowi.
Saat ditanya kemungkinan adanya konten politik, Jokowi meminta agar diminta langsung ke partai anggota OCCRP.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, saat ini siapa pun boleh menggunakan kendaraan apa pun untuk mempermalukan dirinya sendiri.
“Iya tanya saja, tanya saja. Masyarakat bisa pakai wahana apa saja. Bisa pakai LSM, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing jahat, melontarkan tuduhan jahat seperti itu,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.