Jakarta, sp-globalindo.co.id – Direktur Eksekutif Politik Indonesia Burhanuddin Muhuhdi menekankan dinamika politik Indonesia, menunjukkan bahwa politisi dengan bisnis memiliki manfaat dalam persaingan politik, terutama dari sumber dan faktor jaringan.
Dalam diskusi publik tentang demokrasi Kukong Burhanuddin, ia menjelaskan bahwa keberhasilan politisi dalam nominasi sering ditentukan oleh dua faktor utama.
“Pertama, sumber daya dan jaringan, perusahaan yang sangat mahal, ini adalah konfirmasi bahwa kami telah bertahan dalam beberapa tahun terakhir (dalam pemilihan),” kata Burhanuddin dalam sebuah diskusi di internet dan disita pada hari Kamis (20.02.2025).
Baca Juga: Berita Hoaks Tentang Media Sosial, KPI: Surat Kabarnya Harus Membersihkan
Menurut Burhanuddin, politisi bisnis memiliki modal dan jaringan yang kuat sehingga mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan persaingan politik yang semakin kompetitif.
Sementara itu, politisi dengan asal akademis masih memiliki peluang bagus untuk berkontribusi pada dunia politik, meskipun ada masalah besar dalam hal pembiayaan perusahaan.
“Jadi, tampaknya lebih mahal, ini adalah menciptakan kebijakan yang memiliki dasar akademis. Memang, sulit untuk bertarung dalam mekanisme ini,” katanya.
Burhanuddin menduga bahwa elit politik berusaha mendukung politisi bisnis karena membantu operasi partai.
“Partai elit biasanya dalam politisi bisnis, saya pikir untuk operasi politik,” katanya.
Baca juga: Hasto: Penyelidik KPK yang ramah, saya menjawab 62 pertanyaan yang saya jawab
Menurut Burhanuddin, ada banyak uang untuk mendukung partai -partai Indonesia.
Karena itu, elit partai akan memilih politisi dari bisnis.
“Karena dukungan partai itu mahal, jadi jika Anda tidak punya uang, kebijakan Dhuafa tidak terlalu banyak kesempatan untuk meningkatkan karier politik Anda,” katanya. Periksa berita pilihan kami dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih akses ke saluran utama ke whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda menginstal aplikasi WhatsApp.