JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan, korban perdagangan manusia berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“(Banyak) dari NTT, lalu Jawa Timur dan Jawa Barat,” kata Wahu dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jumat (22/11/2024).
Baca Juga: Polda Jateng Bongkar Jaringan TPPO Pemerasan Korban 3 Bulan Potong Gaji
Wahu menegaskan, kasus terkait TPPO harus ditanggapi serius sesuai instruksi Kapolri.
Ditegaskan, penting bagi polisi untuk segera mengambil tindakan terhadap pelaku kejahatan tersebut.
“Karena jika korban ini sudah keluar maka akan sulit terjamin keamanannya, jika keluar negeri secara tidak sah dan tidak patut maka akan sulit terdeteksi,” jelasnya.
Para pelaku TIP ini kerap mengirim TKI secara ilegal, dengan kesalahan administrasi dan visa yang tidak sesuai.
“Visa yang digunakan adalah visa kunjungan, ziarah, dan turis, namun melanggar aturan karena digunakan untuk bekerja setelah sampai di sana,” ujarnya.
Baca Juga: 6 Korban TIP Ingin Dikirim ke Kurdistan Sebagai Anggota Keluarga
Wahyu menambahkan, tempat pengiriman korban TIP seringkali berada di wilayah perbatasan Indonesia, seperti dengan Malaysia, karena mudah dijangkau dengan kendaraan.
“Kebanyakan dari mereka berangkat ke Kalimantan dengan menggunakan perahu. Loginnya juga mudah. “Kalau kita lihat wilayah perbatasan Indonesia panjang sekali,” jelasnya.
“Bisa lewat laut, bisa lewat darat,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan, masih banyak perbatasan panjang yang menjadi pintu masuk bagi para korban PKT.
“Ada juga perahu kecil. “Kalau ke negara lain harus pakai pesawat, itu mudah bagi kami untuk mengetahuinya,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.