[POPULER GLOBAL] AS Minta Ukraina Turunkan Usia Wajib Militer | Banjir Malaysia Bisa Menjadi Banjir Terburuk
sp-globalindo.co.id – Rangkuman hari ke-1009 invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis (28/11/2024), termasuk keputusan AS untuk menurunkan usia wajib militer Ukraina. Termasuk poin-poin penting, termasuk permintaan, menduduki puncak grafik popularitas global pada Jumat (29/11). ). /2024).
Ada juga laporan banjir di Malaysia yang sangat parah sehingga 80.000 orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Simak berita penting lainnya di bawah ini.
Baca Juga: PBB: Kelaparan, Penjarahan dan Pemerkosaan di Gaza 1009 Ringkasan Serangan Rusia ke Ukraina: Usia Rekrutan AS dari Ukraina Dikatakan mengurangi Ukraina menyerang Krimea dengan drone.
Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama lebih dari 33 bulan sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.
Konflik ini mempunyai dampak yang besar, termasuk hilangnya nyawa, krisis kemanusiaan dan tekanan ekonomi yang signifikan.
Berikut adalah kilas balik pada hari Kamis (28/11/2024), hari ke-1009 invasi Rusia ke Ukraina, menyoroti poin-poin penting di mana Ukraina termasuk desakan AS untuk menurunkan usia wajib militer dan tambahan dukungan senjata AS. Melansir Guardian, rangkuman lengkapnya berikut ini.
Baca Lengkap 2. Banjir Malaysia, 3 tewas, 80.000 mengungsi, Pemerintah: Banjir terparah yang akan datang
Banjir terbaru di Malaysia telah menewaskan tiga orang dan membuat lebih dari 80.000 orang mengungsi di beberapa negara bagian.
Pemerintah Malaysia bahkan memperingatkan pada Jumat (29/11/2024) bahwa musim hujan yang terjadi belakangan ini bisa mengakibatkan banjir terparah dalam 10 tahun terakhir. dapat menyebabkan
Pantai timur Semenanjung Malaysia sering dilanda banjir selama musim hujan dari bulan Oktober hingga Maret.
Baca selengkapnya 3. Tanggapan Presiden Filipina Marcos Jr ketika ditanya mengenai kelanjutan hubungan dengan Wakil Presiden Sara Duterte
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr buka suara terkait pembicaraan pemakzulan Wakil Presiden (Wakil Presiden) Sara Duterte.
Ia mengatakan pada Jumat (29/11/2024) bahwa usulan pemakzulan Wapres yang akhir pekan lalu mengancam akan membunuhnya hanya akan Kongres akan terbebani dan negara tidak akan tertolong.
“Mengapa membuang-buang waktu untuk hal ini? Semua ini tidak akan memperbaiki kehidupan masyarakat Filipina,” kata Marcos Jr. seperti dikutip Reuters.
Baca terus
Baca Juga: Israel Perpanjang Bantuan Keuangan ke Bank Palestina Selama Satu Tahun