[POPULER GLOBAL] Kim Jong Un Ancam Gunakan Senjata Nuklir | Al Jazeera Selidiki Kejahatan Perang dari Unggahan Tentara Israel
sp-globalindo.co.id – Media pemerintah Korea Utara (KCNA) memberitakan pada Jumat (10 April 2024) bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tak segan-segan menggunakan senjata nuklir jika wilayahnya diserang musuh.
Demikian berita yang paling banyak dibaca di kanal Global sp-globalindo.co.id pada Jumat (4 Oktober 2024). Ada kabar lain dari konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Lebih jelasnya dapat disimak pada ulasan berikut ini.
Baca Juga: Remaja Ini Cacat Seumur Hidup Setelah Dihukum Gurunya Karena Jongkok Ribuan Kali
1. Jika Korea Utara diserang, Kim Jong Un mengancam akan menggunakan senjata nuklir
Media pemerintah Korea Utara (KCNA) melaporkan pada Jumat (4/10/2024) bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tak segan-segan menggunakan senjata nuklir jika wilayahnya diserang musuh.
Dia menyebut musuhnya Korea Selatan, dan sekutunya Amerika Serikat (AS).
“Jika musuh mencoba menggunakan kekuatan yang melanggar kedaulatan DPRK, DPRK tidak akan ragu untuk menggunakan semua kekuatan ofensif yang dimilikinya, termasuk senjata nuklir,” kantor berita KCNA mengutip pernyataannya, menggunakan akronim. untuk nama resmi Korea Utara.
Baca selengkapnya
2. Al Jazeera Selidiki Kejahatan Perang di Gaza dari Pos Militer Israel di Media Sosial, Apa Temuannya?
Ketika mereka memasuki Gaza pada tanggal 27 Oktober, setelah tiga minggu pemboman udara setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, pasukan Israel membawa iPhone mereka.
“Kita hidup di era teknologi, dan ini digambarkan sebagai genosida dalam sejarah yang disiarkan langsung,” kata penulis Palestina Susan Abulhawa kepada Unit Investigasi Al Jazeera, atau I-Unit.
Selama setahun terakhir, tentara Israel telah mengunggah ribuan video dan foto ke Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube.
Baca selengkapnya
3. IMF: Meningkatnya konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi yang serius
Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan pada Kamis (10 Maret 2024) bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi yang signifikan, baik bagi kawasan maupun dunia.
