JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno meyakini pemilik dan pengurus Sritex tetap bertanggung jawab atas kegagalan perusahaan tersebut, meski Presiden Prabowo Subianto ingin mempertahankan Sritex.
Eddy mengatakan kepada pemilik Sritex, mereka tetap akan diminta memenuhi kewajiban perusahaan, terutama kredit perbankan dan bentuk lainnya yang diperkirakan mencapai Rp 26 miliar atau lebih.
“Direksi, wali amanat, dan pemilik Sritex tetap harus dimintai pertanggungjawaban karena merekalah yang memegang kendali perusahaan hingga mengalami nasibnya,” kata Eddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/3/2024).
Eddy juga menilai, upaya Prabowo mempertahankan Sritex menunjukkan kepedulian Prabowo terhadap lebih dari 50.000 karyawan Sritex yang terancam terpuruk akibat bangkrutnya perusahaan tersebut.
Baca juga: Sritex Perusahaan Penipu, Pemiliknya Bukan sembarang Orang
Ini wujud nyata jabatan Presiden Prabowo, bahwa ke depan perekonomian maju, tidak ada yang tertinggal, kata Parpol Amanat Nasional itu.
Terkait upaya pelestarian Sritex ke depan, Eddy menekankan pentingnya melestarikan nasib pekerja dan Sritex sebagai perusahaan tekstil nasional.
Siapapun yang melakukan upaya untuk menyelamatkan Sritex harus memulai analisis rinci tentang penyebab keruntuhan perusahaan tersebut.
Kemudian disusul langkah perbaikan tidak hanya bagi Sritex, namun juga bagi industri nasional.
“Sritex tidak boleh menjadi rumah sakit kecuali pemiliknya, karena akan menimbulkan moral hazard yang besar dan mengganggu rasa keadilan masyarakat,” kata Eddy.
Baca Juga: Pemerintah Sritex Tak Terlibat dalam Penyelesaian Utang, Airlangga: Kami Hanya Fasilitator
Presiden Prabowo Subianto dipastikan telah memerintahkan empat kementerian untuk segera mencari berbagai opsi untuk menyelamatkan PT Sritex yang baru-baru ini ia nyatakan sebagai likuidator.
Keempat kementerian tersebut adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Presiden Prabowo telah memerintahkan Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Menteri BUMN, dan Menteri Ketenagakerjaan untuk segera mengkaji berbagai opsi dan rencana penyelamatan Sritex, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat (1/11/2024). .
Agus juga menjelaskan, prioritas pemerintah Sritex saat ini adalah melindungi pekerja dari kaum awam.
“Pemerintah akan segera berkonsultasi untuk menjaga operasional perusahaan dan menyelamatkan pekerja dari PHK. Opsi dan rencana akan disampaikan sesegera mungkin, setelah empat kementerian menyelesaikan metode penyelamatan,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan bacaan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran whatsapp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.