JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku ingin membentuk pemerintahan yang kuat, sehingga terpaksa berkoalisi.
Prabowo juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar, sehingga wajar jika kabinet yang memimpin ke depan adalah negara gemuk yang menampung banyak kelompok.
“Saya ingin membentuk pemerintahan persatuan bangsa yang kuat, tapi saya harus punya koalisi yang besar, nanti mereka akan bilang, ‘Kabinet Prabovo adalah kabinet yang sangat gemuk.’ Ya, negara kita besar! Saudaraku,” kata Prabowo dalam acara BNI Daily Investor di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Prabowo lalu mencontohkan Timor Timur punya 28 menteri, padahal jumlah penduduknya hanya 1,3 juta jiwa, lebih kecil dibandingkan Kabupaten Bogor.
Baca juga: Prabowo Isyaratkan Banyak Menteri Jokowi Akan Kembali ke Kabinet Berikutnya
Menurutnya, karena pemerintahan Timor Timur juga berbentuk koalisi berbagai kelompok.
Diakui Prabowo, suatu negara hanya bisa memiliki 20 atau 24 menteri jika menganut kediktatoran satu partai.
“Kalau kita diktator, hanya ada satu partai yang bisa memerintah negara dengan 20 menteri dan 24 menteri,” kata Prabovo.
“Tetapi setiap kelompok harus saya rangkul, harus ada wakilnya, harus ada wakil dari Indonesia Timur, Indonesia Barat, Indonesia Tengah. Dari suku A, suku B, inilah Indonesia,” kata Gerindra.
Baca juga: Prabowo Bicara Kerja Keras Jadi Jenderal, Akhirnya Dapat Bintang Empat dari Jokowi
Sebelumnya, kabinet masa depan Prabowo disebut-sebut akan memiliki 34 kementerian lebih banyak dibandingkan era reformasi.
Jumlah kementerian bisa saja bertambah setelah adanya amandemen UU Kementerian Negara, yang tidak membatasi jumlah maksimal kementerian dari DPR dan pemerintah. Dengarkan kumpulan berita dan informasi terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.