MANILA, sp-globalindo.co.id – Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada Senin (2/12/2024) menggambarkan keberadaan kapal selam Rusia di Laut Cina Selatan di lepas pantai Filipina sangat mengkhawatirkan.
Menurut Angkatan Laut Filipina, kapal selam UFA 490 terlihat pada Kamis 148 kilometer sebelah barat Cape Calavite.
“Setiap campur tangan yang terjadi di Laut Filipina Barat, ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), pangkalan kami sangat mengkhawatirkan,” kata Marcos kepada wartawan.
Baca juga: Atas Maafkan Hunter Joe Biden, Trump: Kalau Tak Termasuk Sandera J-6, Itu Tidak Benar.
Terkait hal tersebut, Filipina mengirimkan pesawat dan kapal perang menuju kapal selam tersebut.
Namun, awak kapal mengatakan mereka menunggu cuaca baik sebelum menuju ke Vladivostok di Rusia, kata Angkatan Laut Filipina pada hari Senin dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh AFP.
Roy Vincent Trinidad, juru bicara angkatan laut untuk Laut Cina Selatan, mengatakan insiden itu “tidak mengkhawatirkan”.
“Tapi kami terkejut karena ini adalah bawah air yang sangat istimewa,” katanya kepada AFP.
Kapal sepanjang 74 meter itu memiliki sistem rudal dengan jangkauan 12.000 kilometer, menurut kantor berita negara Rusia TASS.
“Kapal selam itu terakhir terlihat di perairan Filipina pada hari Minggu,” kata Trinidad.
Baca juga: Hari Ini, Ilmuwan Selandia Baru Membedah Paus Terbesar di Dunia
Kedutaan Besar Rusia di Manila dan Departemen Luar Negeri Filipina tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP mengenai masalah ini. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.