Seoul, Kompas. KAM – Pasca penerapan darurat militer di Korea Selatan, beberapa pihak meminta Presiden Yoon Suk-yeol mundur.
Desakan tersebut salah satunya datang dari Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU) yang mengklaim memiliki 1,2 anggota selain buruh.
KCTU mengatakan pada Rabu (12/04/2024) bahwa anggotanya akan mengadakan pemogokan umum luar biasa sampai Presiden Yoon Suk-yeol mengundurkan diri setelah upaya darurat militer.
Baca juga: Mengapa Korea Selatan mengumumkan keadaan darurat?
“Kami akan berjuang bersama rakyat dan menuntut pengunduran diri Yoon Suk-yul segera,” kata Konfederasi Serikat Buruh Korea, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.
KCTU menuduh Presiden Yoon melakukan tindakan tidak rasional dan anti-demokrasi. Mereka mengatakan Yun telah menyatakan akhir masa jabatannya.
“Anggota KCTU akan melakukan pemogokan sesuai dengan pedoman pemogokan, menuntut pengunduran diri Yoon Seok-yul atas tuduhan pengkhianatan, dan mengambil tindakan darurat nasional untuk melaksanakan reformasi sosial dan pemerintahan rakyat,” tambah serikat tersebut.
KCTU mengatakan para anggotanya bahkan akan berkumpul di Lapangan Gwanghwamun pada Rabu pagi. Ini adalah alun-alun besar di pusat kota Seoul yang telah lama menjadi tempat protes politik. Tekanan lawan
Tuntutan pengunduran diri Presiden Yoon juga datang dari partai oposisi yang berkuasa, Partai Demokrat Korea Selatan.
Pemimpin Partai Demokrat Korea Selatan Park Chan-dae mengatakan Presiden Yoon Suk-yeol tidak bisa lepas dari tuduhan makar karena menyatakan keadaan darurat.
Ia pun meminta Presiden Korea Selatan segera mengundurkan diri.
Baca Juga: Darurat Militer Dihapuskan di Korea Selatan, Pernyataan Lengkap Presiden Yoon Suk-yeol
Yun secara dramatis meningkatkan ketegangan dengan Partai Demokrat dengan menyerukan keadaan darurat pada Selasa (12/03/2024), yang dikutuk oleh anggota parlemen dari semua partai.
Presiden sendiri mengumumkan pencabutan darurat militer di Korea Selatan pada hari Rabu.
Bahkan partai oposisi masih menuntut pengunduran dirinya.
“Bahkan jika darurat militer dicabut, tidak mungkin untuk menghindari tuduhan penghasutan. Dia harus mengundurkan diri,” kata Park Chan-dae dalam sebuah pernyataan, menurut CNN. Ancaman pemakzulan
Secara terpisah, Partai Demokrat Korea Selatan, yang menentang pemerintah, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka akan melancarkan proses pemakzulan terhadap presiden jika ia tidak segera mengundurkan diri.
Partai tersebut mengkritik deklarasi keadaan darurat yang diumumkan Trump, menyebutnya sebagai tindakan pemberontakan dan alasan untuk pemakzulan.
Baca juga: Presiden Korea Selatan mengatakan akan mencabut darurat militer yang akan diberlakukan beberapa jam saja
Partai Demokrat mengatakan: “Kami tidak akan menoleransi dan menoleransi kejahatan Presiden Yun yang menggulingkan konstitusi dan merusak demokrasi. Presiden Yun harus segera mengundurkan diri secara sukarela.”
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.