Jakarta, sp-globalindo.co.id – Kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Dadan Hindayana telah mengumumkan bahwa program nutrisi gratis akan membutuhkan dana sekitar 28 triliun rpatii setiap bulan tahun depan.
Pada tahun 2025, dana yang diperlukan adalah RP. 25 triliun dari September, dengan peningkatan jumlah penerima dari 82,9 juta penerima dari 15 juta menjadi 17,5 juta orang.
Oleh karena itu, dana yang diperlukan untuk program MBG, karena penambahan penerima mencapai 100 RP triliun dari September 2025.
“Jika ternyata kemudian dapat terjadi pada bulan Oktober, maka tambahkan 75 triliun rp. Jika itu bisa terjadi pada November, 25 rp triliunan,” kata Dadan di kompleks Istana Pensian, Jakarta tengah (Senin/2/2025).
BACA JUGA: Makanan gizi gratis yang masih ada di bulan Ramadhan, Nutrition Agency: itu bisa dibawa pulang
“Perhitungannya adalah 25 triliun rp. 25 triliun per bulan untuk mendapatkan 82,9 juta penerima pada tahun 2025, karena kami menerima anggaran 71 triliun rp. Jika kami membutuhkan 28 rp triliun. 28 triliun tahun depan,” tambahnya.
Dadan mengungkapkan bahwa dana tambahan 100 rp triliun hanya dapat dicapai pada bulan September 2025 karena serangkaian hal.
Dia mengatakan bahwa 30.000 kepala dapur umum atau unit gizi (SPPG) diharapkan untuk menyelesaikan pelatihan pada akhir Juli 2025, sehingga siap hanya pada awal Agustus.
Namun, dia tidak dapat segera menetapkannya ke SPPG.
Baca Juga: Menu MBG Selama Ramadhan Tidak Mudah Tua: Telur Matang, Kacang Hijau, Kotak
Anda harus berkoordinasi dengan sejumlah partai mulai dari sekolah hingga administrasi lokal.
“Anda harus menjadi orientasi di lapangan, untuk berkoordinasi dengan klien, untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dengan masyarakat, dll. Jadi kami menduga bahwa departemen sumber daya manusia ini siap hanya pada bulan September,” kata Dadan.
Adapun masalah infrastruktur, sehingga program makanan gratis dibuat di lokasi yang berbeda, ini membuka kemitraan terbesar yang mungkin dengan berbagai bagian.
“Berdasarkan Katering, Pribadi, UMKM, TNI, Polri, bin, kementerian lain, pemerintah daerah, koperasi, Muhammadiyah, no, hipmi, dan lainnya. Karena tiga faktor yang penting. Berita terbaru dan berita tentang ponsel kami.