SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Program Makan Bergizi Gratis Akan Tetap Jalan Selama Bulan Ramadhan

sp-globalindo.co.id – Program Gizi Gratis (MBG) akan terus berlanjut selama Ramadhan dengan sajian berbeda, kata Dadan Handaina, Kepala Biro Gizi Nasional (BGN).

Jadi, bentuk pangannya bukan hal baru, tapi kita akan menyiapkan makanan bergizi dan juga mengeksternalkannya. Misalnya susu, dan kurma, katanya, Kamis, Dadan mengatakan Antara mengutip ucapan An Tara. /2025).

Baca Juga: Mahasiswa Krisis Gizi Pangan Gratis, BGN Beri Jawaban

Dadan menjelaskan, jenis makanan yang diberikan berbeda-beda tergantung satuan pendidikan.

Dia mencontohkan alat pengantar makanan di pesantran ada di PesantRen, sehingga jika rusak, makanan bisa diantar saat itu juga.

Namun, bagi yang mungkin masih bersekolah, saat pulang sekolah, makanannya akan diantar, katanya.

Hal itu diungkapkan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Dosen UGM: Cuma… Proyek MBG gandeng BPOM berikan makanan bergizi gratis kepada mahasiswa

BPOM dan BGN telah menjalin kerjasama untuk meningkatkan pengawasan dan mitigasi keadaan darurat MBG.

Ia mengatakan keterlibatan BPOM dalam kasus tersebut penting mengingat besarnya kegiatan program MBG.

“Karena dia masak hampir setiap hari, seminggu, sepanjang tahun. Jadi kegiatannya tidak ada habisnya,” ujarnya.

Dadan mengatakan ada empat bidang yang diprioritaskan, dua di antaranya kebersihan atau higienitas, dan keamanan pangan yang menjadi kewenangan BPOM.

Menurut dia, BPOM memiliki pengalaman luas dalam membantu keadaan darurat seperti keracunan makanan.

Ia juga menemukan bahwa program makan bergizi gratis merupakan intervensi yang memungkinkan anak tumbuh dengan baik karena terdapat dua masa tumbuh kembang yang optimal, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan dan usia 8-17 tahun.

Baca Juga: Pakar Nutrisi: Susu Tetap Penting dalam Rencana Diet Bergizi Gratis

Ia mengatakan, program MBG menyasar 82,9 juta masyarakat yang telah dilayani hingga 30.000 Unit Kepuasan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Selama ini baru 244 unit layanan yang tersebar di 33 provinsi. Kalau dulu hanya 190 unit layanan di 26 provinsi, kini sudah tersebar di 33 provinsi,” ujarnya.

“Syukurnya sebagian besar sudah mulai berjalan baik, namun tentunya sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk BPOM, karena BPOM bisa melakukan mitigasi kemudian dievaluasi dari sisi kesehatan hingga keamanan pangan,” lanjutnya. .

Selain kesehatan, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, karena setiap unit layanan akan menghasilkan omset tahunan sekitar Rp 8-10 miliar.

Secara khusus, sekitar 85% dari uang tersebut digunakan untuk membeli bahan baku pertanian dan 10,5% digunakan untuk membayar SPPG, yang dapat mengakibatkan ibu-ibu pengangguran menjadi pengangguran.

“Jadi dampak ekonomi dari hal ini akan sangat besar. Dan karena ini adalah peristiwa yang sangat besar yang terjadi setiap hari, maka diperlukan partisipasi semua pihak,” ujarnya.

Baca Juga: Bisakah Daun Kelor Menggantikan Susu Dalam Diet Bergizi Gratis? Dapatkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih akses Anda ke saluran WhatsApp Mainstai Compas.com: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VAFPBEDBPZJZRK13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *