MOSKWA, sp-globalindo.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menyerang Ukraina dengan rudal hipersonik baru Rusia, rudal Oreshnik.
Pernyataan Putin muncul hanya satu jam setelah Rusia menyerang jaringan energi Ukraina, menyebabkan 1 juta penduduk tanpa listrik.
Menurut Ukraina, Rusia menembakkan lebih dari 90 rudal dan sekitar 100 drone diserang.
Baca selengkapnya: Rusia Akui Uji Coba Rudal Oreshnik Terbaru Dilakukan di Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta sekutunya untuk menanggapi dengan tegas apa yang disebutnya sebagai “pemerasan” Rusia. Ancaman Putin
Putin mengatakan pemboman baru ini merupakan respons terhadap serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan rudal Barat.
Perang telah berlangsung selama hampir tiga tahun dan meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.
Kedua kubu diketahui mengembangkan senjata baru untuk mengelabui atasannya.
“Kami akan mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap urusan militer, industri militer atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv,” kata Putin pada konferensi pers di ibu kota Kazakh, Astana, mengacu pada rudal hipersonik, AFP melaporkan.
Baca juga: Putin mengatakan akan melakukan lebih banyak uji coba rudal Oreshnik, termasuk dalam pertempuran
Distrik administratif Kyiv – yang merupakan lokasi banyak gedung pemerintah – berada di bawah pengamanan ketat, namun kekhawatiran terhadap hal tersebut meningkat selama seminggu terakhir.
Rusia menguji rudal balistik Oreshnik di Ukraina pekan lalu.
Sementara itu, Putin pada hari Kamis sesumbar menembakkan beberapa rudal balistik Oreshnik secara bersamaan yang memiliki kekuatan yang sama dengan serangan nuklir atau dampak asteroid.
Kepala Kremlin akhir pekan lalu mengatakan ini adalah respons terhadap serangan yang sedang berlangsung di wilayah Rusia dengan rudal ATACMS yang disediakan oleh AS.
“Seperti yang telah saya katakan berkali-kali, akan selalu ada masukan dari pihak kami.”
Serangan itu terjadi saat Ukraina bersiap menghadapi musim dingin yang keras.
Namun, sebagian besar infrastruktur industri di negara itu telah rusak akibat perang yang berlangsung selama hampir tiga tahun dan oleh pasukan Rusia yang memasuki wilayah timur Ukraina.
Dengarkan berita terhangat dan koleksi berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda, kunjungi sp-globalindo.co.id whatsapp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.