JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Salah satu raksasa otomotif, Stellantis, menyatakan akan memberhentikan 1.100 pekerja di pabrik Jeep Gladiator di Toledo, Ohio, Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, Kamis (07/11/2024), keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar di Amerika Utara.
Stellentis menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi tingkat persediaan dan memastikan produksi sesuai dengan permintaan yang ada, terutama mengingat fluktuasi penjualan dan perubahan tren konsumen yang mempengaruhi industri otomotif.
Baca juga: Raksasa Mobil Volkswagen Batalkan PHK Besar-besaran dan Tutup 3 Pabriknya
PHK di pabrik Toledo mencerminkan upaya perusahaan dalam menyesuaikan kapasitas produksi dengan perubahan kondisi pasar.
“Ini adalah tindakan yang sulit untuk dilakukan, namun diperlukan agar perusahaan dapat memperoleh kembali keunggulan kompetitifnya dan pada akhirnya mengembalikan produksi ke tingkat sebelumnya,” kata Stellantis dalam sebuah pernyataan.
Meski langkah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, Stellantis tidak mengungkapkan rincian jadwal pasti PHK atau pesangon yang akan diberikan kepada pekerja yang terkena dampak.
Jeep Gladiator yang diproduksi di pabrik ini merupakan salah satu model andalan Stellanti di lini truk ringan dan SUV yang menjadi andalan perusahaan di pasar Amerika Utara.
Industri otomotif sendiri menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari gangguan rantai pasok hingga perubahan permintaan konsumen. Menghadapi situasi tersebut, Stellantis terus berusaha menyesuaikan operasionalnya untuk menjaga kinerja berkelanjutan.
Baca juga: Hyundai Garansi Suku Cadang Mobil Hingga 15 Tahun Pelayanan Terus Menerus
Pengurangan tenaga kerja terkait mengikuti langkah-langkah efisiensi yang diterapkan sebelumnya, termasuk pengurangan jumlah karyawan dan perombakan eksekutif senior untuk memperbaiki penurunan penjualan.
Tahun ini, saham Stelantis anjlok sekitar 39 persen, menunjukkan besarnya tekanan yang dihadapi perseroan.
Keputusan tersebut tak hanya menuai reaksi balik dari para pekerja, namun juga mengundang respon keras dari serikat pekerja United Auto Workers (UAW) yang mewakili para pekerja di Toledo.
Presiden UAW Shawn Fain mengancam akan mengadakan pemogokan nasional jika perusahaan melanjutkan kebijakan PHK.
Baca Juga: Hindari Beli Motor Bekas Terendam Banjir, Ini Tipsnya
Selain itu, ia juga mengkritisi keterlambatan Stellanti berinvestasi di pabrik baterai di Belvidere, Illinois, yang dianggapnya melanggar perjanjian kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Pemberitahuan penghentian tersebut juga menarik perhatian sejumlah politisi, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Presiden terpilih Donald Trump, yang bahkan mengancam akan mengenakan tarif 100 persen pada Stellantis jika perusahaan tersebut memindahkan lapangan kerja dari Amerika Serikat ke Meksiko. Dengarkan berita terkini dan rangkaian berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.