NEWS INDONESIA Rangkuman Hari Ke-974 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Kursk Terbiasa Suasana Perang | Langgar Hukum Internasional
sp-globalindo.co.id – Perang Rusia-Ukraina masih berlangsung. Bahkan, mencapai hari ke-974 pada Kamis (24 Oktober 2024).
Pada hari Kamis, warga Kursk mengaku sudah terbiasa hidup dengan suara tembakan dan sirene.
Sementara itu, di hari yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa invasinya ke Ukraina melanggar hukum internasional.
Baca juga: Putin menyambut baik tawaran BRICS untuk menengahi perang Rusia-Ukraina
Berikut rangkuman hari ke-974 penyerangan Rusia ke Ukraina seperti dikutip kantor berita AFP. 1. Warga Kursk terbiasa hidup dengan suara tembakan dan sirene
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa ia akan segera menarik pasukan Ukraina dari wilayah Kursk Rusia. Putin juga ingin mengembalikan keadaan normal bagi penduduk setempat.
Namun hampir tiga bulan kemudian, tanda-tanda konflik masih terlihat di Kursk, meski Rusia mengklaim telah merebut kembali wilayah tersebut dari pasukan Ukraina.
Gedung sekolah di Kursk dibentengi dengan karung pasir dan banyak jendela ditutup dengan lakban karena ancaman serangan Ukraina.
Pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran di dekat perbatasan sering terlihat berkumpul di pusat-pusat bantuan, dan beberapa warga mengatakan mereka takut akan serangan udara.
“Anda tidak bisa menunjukkan rasa takut kepada anak-anak Anda. Karena kalau takut dan mereka menyadarinya, mereka takut,” kata Margarita Kotova (36).
Ibu tiga anak ini mengatakan, pelajaran sekolah putrinya sering terganggu oleh sirene serangan udara dan media pemerintah meliput dampak konflik tersebut.
“Jika Anda melihat berita dari Rusia dan Kursk, kami baik-baik saja, semuanya baik-baik saja, semuanya berjalan sesuai rencana yang Anda tidak mengerti,” katanya kepada AFP.
Baca juga: KTT BRICS: China Usulkan Tiga Prinsip untuk Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina
“Kami sudah lama tidak diberitahu apa yang terjadi di perbatasan kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia sekarang menggunakan media sosial untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Rusia mengatakan pihaknya telah mencapai tujuan serangannya selama dua setengah tahun di Ukraina, namun klaim tersebut tidak berarti apa-apa bagi banyak orang di kota tempat ribuan pengungsi internal tinggal. 2. Sekretaris Jenderal PBB mengatakan kepada Putin bahwa serangannya melanggar hukum internasional
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis bahwa invasinya ke Ukraina melanggar Piagam PBB dan hukum internasional, menurut sebuah pernyataan pada pertemuan mereka.
Guterres bertemu Putin di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, setelah pidato Guterres menyerukan perdamaian yang adil di Ukraina.
Ia juga menekankan komitmennya untuk menegakkan kebebasan navigasi di Laut Hitam, dan mengatakan bahwa langkah ini penting bagi Ukraina dan Rusia, serta bagi keamanan pangan dan energi global.
Laut Hitam adalah jalur perdagangan utama bagi Ukraina, salah satu eksportir biji-bijian terbesar di dunia, namun telah diblokir sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.
Baca juga: Putin Sebut BRICS Tak Mau Konfrontasi dengan Siapa Pun. Apa tujuannya?
Kesepakatan yang ditengahi PBB memungkinkan Ukraina mengekspor pertanian melintasi Laut Hitam, namun Moskow akan menarik diri dari kesepakatan tersebut pada tahun 2023. Lihat berita dan saran terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.