sp-globalindo.co.id – Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut. Bahkan, memasuki hari ke-976 pada Sabtu (26/10/2024).
Pada hari Sabtu, serangan rudal Rusia menewaskan tujuh orang, termasuk seorang anak-anak, di wilayah Ukraina.
Sementara itu, di hari yang sama, pengerahan pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina dapat mempengaruhi kepentingan keamanan regional.
Baca Juga: Kedutaan Besar Iran di Jakarta Serukan Semua Negara Cinta Damai Bersatu Hentikan Kejahatan Israel
Berikut rangkuman hari ke-976 penyerangan Rusia ke Ukraina, seperti dilansir kantor berita AFP. 1. Serangan Rusia menewaskan 7 orang di Ukraina
Serangan rudal Rusia menewaskan lima orang, termasuk seorang anak-anak, di kota Dnipro, Ukraina tadi malam, sementara seorang remaja dan satu orang lainnya tewas dalam serangan di Kiev dan wilayah sekitarnya, kata para pejabat pada Sabtu.
Serangan itu terjadi kurang dari 48 jam setelah Rusia selesai menjadi tuan rumah pertemuan puncak tiga hari kelompok negara berkembang BRICS di kota Kazan, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin menghadapi seruan dari para pemimpin dunia untuk mengakhiri perang.
“Setelah semua yang terjadi di Kazan, para pembunuh Rusia telah kembali ke aktivitas mereka seperti biasa,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Ini sekali lagi menunjukkan bahwa agresi tidak dapat dihentikan dengan kata-kata, tetapi hanya dengan tindakan tegas dalam membela negara,” tambahnya.
Serangan di Dnipro pada Jumat malam menewaskan lima orang dan merusak beberapa bangunan, termasuk sebuah rumah sakit.
Lebih dari selusin orang diketahui terluka di kota itu, termasuk anak-anak, kata gubernur wilayah Dnipropetrovsk Sergiy Lysak melalui Telegram.
Sementara itu, gambar yang dibagikan gubernur menunjukkan tim penyelamat sedang bekerja di tumpukan puing. Gambar lain menunjukkan jendela kamar rumah sakit yang pecah.
Baca juga: Mengapa Perdana Menteri Israel Berharap Trump Memenangkan Pemilu AS 2024?
Serangan terpisah semalam di ibu kota Kiev dan wilayah sekitarnya menewaskan dua orang, termasuk seorang gadis remaja yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak di sebuah gedung apartemen. 2. Keterlibatan Korea Utara meningkatkan risiko keamanan regional
Pengerahan pasukan Korea Utara (Korut) untuk membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina kemungkinan besar tidak akan berdampak signifikan pada pertempuran di lapangan.
Namun para analis mengatakan hal ini dapat mempengaruhi kepentingan keamanan di Asia, Eropa dan negara lain.
Intensifikasi hubungan militer antara Moskow dan Pyongyang merupakan kekhawatiran utama bagi Washington dan Brussels seiring dengan upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membangun aliansi anti-Barat.
“Konflik ini telah menjadi konflik internasional,” kata Pascal Dayez-Burgeon, pakar Korea Utara dan mantan diplomat Prancis di Seoul.
Namun meski ia mengatakan bahwa ia memahami kekhawatiran negara-negara Barat mengenai risiko kemungkinan perluasan perang yang sudah memasuki tahun ketiga, ia meremehkan segala ancaman langsung terhadap arsitektur keamanan global.
“Faktanya, saya merasa sulit melihat Korea Utara memberikan ancaman eskalasi,” ujarnya, seraya menyebut Korea Utara sebagai “kediktatoran kecil.”
Baca juga: Dirjen WHO: Situasi di Gaza Utara Makin Sedih, Ini Alasannya
Korea Selatan, NATO dan Amerika Serikat mengatakan ribuan tentara Korea Utara telah berlatih di Rusia. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.