JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Anggota Komisi III DPR dari Partai Golkar Irjen Polisi (Purn) Rikwanto mengungkapkan keprihatinannya terhadap hubungan masyarakat dan polisi.
Ia yakin masyarakat kini frustasi dan apatis saat berhadapan dengan polisi.
Menurut Rikwanto, polisi seharusnya tidak hanya berperan sebagai penegak hukum (gakkum) tapi juga sebagai pelayan dan pelindung masyarakat.
Yang nyata adalah tidak adanya undang-undang. Harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat) dan pelayan, penjaga, dan pelindung hampir tidak hilang, katanya dalam rapat Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin (11/11/). 2024). ).
Baca Juga: Soal Kasus Purworejo, Anggota DPR: Korban Harus Berdamai, Saya Minta Kapolri.
Lebih lanjut, Rikwanto menjelaskan, saat ini pertemuan antara masyarakat dan pihak kepolisian kerap diliputi perasaan prihatin.
“Kalau polisi ketemu masyarakat atau masyarakat sekarang ketemu polisi, aneh, ada yang tidak beres, ada apatis, mau ditangkap. Begitulah perasaan negara,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti perbedaan sikap masyarakat terhadap polisi di masa lalu.
Rikwanto mengatakan, “Saat pertama kali kita bertemu dengan polisi, kata-katanya baik, aman, damai, tenang lho, ada yang kurang di sini.”
Baca Juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Menggratiskan SD Negeri dan Swasta
Saat itu, Rikwanto meminta Kapolri mendorong jajarannya agar lebih fokus melayani masyarakat, menjaga dan menjaga negara.
Ia menekankan perlunya kembali bekerja di kepolisian, terutama dalam hal ketertiban umum dan pelayanan masyarakat.
“Mereka kembali mengupayakan fungsi pokok kepolisian, khususnya ketertiban dan pelayanan masyarakat, perlindungan dan pembelaan masyarakat. Ini wujud kepolisian yang cinta masyarakat,” tutupnya. Dengarkan Injil dan pilihan pesan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.