sp-globalindo.co.id – Harga mata uang kripto Bitcoin mencapai rekor baru pada Jumat (5/12/2024) waktu AS. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga bitcoin mencapai US$ 100.000 (sekitar Rp 1,5 miliar) per keping.
Peningkatan tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah bitcoin mencapai 90.000 per chip pada 12 November 2024.
Catatan dari platform media analisis dan gaya hidup bagi para pedagang dan investor, TradingView, melaporkan bahwa harga Bitcoin telah menyentuh USD 104.000 (sekitar Rp 1,6 miliar). Rekor ini tercatat sekitar 90 menit setelah mata uang kripto ini mencapai harga 100.000 per kepingnya.
Ketika harga meningkat, kapitalisasi pasar Bitcoin meningkat. Kapitalisasi pasar Bitcoin untuk pertama kalinya mencapai USD 2 triliun (Rs 31,736 triliun).
Baca juga: Lain Ceritanya, Harga Bitcoin To The Moon Hingga Rp 1,4 Miliar per Keping
Pertumbuhan ini menjadi angin segar bagi pasar cryptocurrency yang terus tumbuh secara eksponensial selama setahun terakhir.
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS menjadi salah satu penyebab naiknya harga Bitcoin.
Pada tanggal 4 Desember 2024, Trump juga menunjuk pendukung cryptocurrency Paul Atkins untuk menggantikan Gary Gensler sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Jika penutupan ini benar-benar terjadi, maka akan meringankan peraturan yang diyakini sempat menjangkiti industri kripto pada masa pemerintahan Joe Biden.
Selain itu, Donald Trump menominasikan Scott Bessent dan CEO perusahaan jasa keuangan Cantor Fitzgerald, Howard Lutnik sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan. Keduanya adalah pendukung cryptocurrency.
Baca juga: Bitcoin Jadi Alternatif Investasi Pengganti Emas
Selain itu, konsep lanskap Bitcoin dan peningkatan adopsi Bitcoin oleh perusahaan disebut-sebut sebagai pendorong lainnya.
Meski kenaikan harga Bitcoin saat ini merupakan rekor dalam sejarah, namun tidak secepat sebelumnya.
Pada tahun 2017, harga bitcoin terus meningkat sebesar 1.900 persen, dari USD 1.000 (sekitar Rp 15,8 juta) di bulan April menjadi USD 20.000 (sekitar Rp 317 juta) per keping di bulan Desember. /12/2024). Dukungan cryptocurrency Trump
Harga Bitcoin naik “dalam sebulan” setelah pemilihan presiden AS, karena investor percaya bahwa Trump akan membawa perubahan peraturan ke pasar mata uang kripto.
Trump, yang sebelumnya menyatakan penolakannya terhadap cryptocurrency dan menganggapnya sebagai penipuan, kini berbalik mendukung bisnis tersebut.
Donald Trump mengatakan bahwa jika dia terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat, dia akan menjadikan AS sebagai “ibu kota kripto di planet ini” dan menjadi “negara adidaya Bitcoin”.