Rentetan Kasus Penembakan Libatkan TNI, Komisi I: Sangat Bahaya, Prajurit Sembarangan Pakai Senjata
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Komisioner I DPR RI Jazuli Juwaini dari Fraksi PKS meminta TNI memperketat pengawasan dan penggunaan senjata (senpi) di jajarannya, termasuk mantan anggotanya.
Itu Belitung, Hal itu menanggapi penembakan prajurit TNI lainnya, Serma Rendi, oleh prajurit TNI yang desersi, Sertu Hendri, di Bangka Belitung.
Bagi Jazuli, Penggunaan senjata oleh mantan prajurit yang melukai prajurit TNI lainnya harus terus didalami.
“Kami sangat khawatir. Kali ini ada mantan anggota TNI yang salah menembak dan melukai anggota TNI lainnya,” kata Jazuli saat dihubungi, Rabu (15/2025).
Baca Juga: TNI Tembak di Bangka Belitung; Komisi I DPR: Berikan sanksi berat.
Selain itu, ia menyoroti TNI AL melakukan penembakan terhadap warga sipil yang merupakan pengelola rental mobil di sisa Km 45 jalan raya Tanjaran-Meret.
“Dalam kasus lain, anggota TNI yang aktif telah mengakibatkan tewasnya warga sipil, seperti penembakan terhadap seorang pengelola rental mobil baru-baru ini,” kata Jazuli.
Oleh karena itu, Ketua Fraksi PKS itu meminta organisasi TNI serius mengevaluasi prajuritnya, terutama terkait penggunaan senjata secara teratur dan disiplin.
Jazuli juga meminta Mabes TNI membuat dan menerapkan kebijakan pengawasan ketat terhadap penggunaan senjata oleh prajurit TNI.
Ia berharap senjata organik milik TNI tidak disalahgunakan untuk kejahatan.
Baca juga: Mantan Anggota TNI Berduka Atas Mantan Rekan Tembaknya; TB Hasanuddin menyerukan penyelidikan asal muasal senjata tersebut
“TNI itu lembaga pertahanan bersenjata. Jadi harus dipilih prajurit TNI yang mentalnya sudah matang. Kalau prajurit sembarangan menggunakan senjata dan mengabaikan SOP, bahaya sekali. Apalagi ujung-ujungnya melakukan kejahatan,” ujarnya.
Menurut dia, Selain laporan evaluasi, KPU juga akan meminta DPR mengenai rencana tindak lanjut kebijakan pencegahan disiplin prajurit. Agar kejadian yang merugikan organisasi TNI tidak terulang kembali.
Komisi I DPR RI juga akan bersama-sama menganalisis akar permasalahan dan mengevaluasi sistem pelatihan militer serta pengawasannya.
“Saya meminta masing-masing tentara yang melakukan kejahatan tersebut dihukum berat sampai mereka dibebaskan tanpa rasa hormat. Hal ini akan efektif dalam mencegah pihak lain, dan yang lebih penting, tindakan pencegahan apa yang akan diambil oleh organisasi. Itu tidak akan terjadi lagi,” kata Jazuli.
Baca juga: Sertu Hendri Kirim Pesan Terakhir untuk Kakak Angkatnya Sebelum Kabur dari Kepungan.
Belitung Sebelumnya diberitakan, Sertu Hendri, mantan anggota TNI di Bangka Belitung, menembak mati anggota Subdenpom TNI di Belitung, bernama Serma Rendi, pada Minggu malam (01-12-2025).
Pada Minggu malam, penembakan bermula saat petugas Subdenpom TNI hendak menangkap Hendri.
Saat polisi mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pengecekan, disebutkan pelaku ada di dalam rumah.
Namun tiba-tiba lampu rumah padam.
Hendri yang bersenjatakan pistol tiba-tiba keluar dan langsung menyandera Serma Rendi dan meninggalkannya di dalam mobil.
“Saat pelaku sedang ngobrol lewat telepon di jalan, pengemudi yang disebut-sebut sebagai pengemudi melarikan diri dan menembaknya dari belakang,” kata Komandan Subbagian Persiapan Belitung Letjen Cpm M Jaka Budi Utama. sp-globalindo.co.id Senin (13/1/2025) malam. Dengarkan berita terkini dan ragam berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.