JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Para menteri di Kabinet Merah Putih enggan berkomentar saat ditanya isi arahan Presiden Prabowo Subianto pada rapat paripurna Kabinet Merah Putih yang digelar tertutup, Rabu (23 Oktober 2024). .
Saat dihadang wartawan yang menanyakan dokumen arahan Prabowo, kedua menteri memerintahkan agar persoalan tersebut dirujuk ke Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hassan Nasbi.
“Nanti dengan Pak Hassan Nasbi. Ada (one stop shop),” kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan, Rabu.
“Tanya Pak Hassan Nasbi,” kata Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di kesempatan lain.
Baca juga: Antar Menteri ke Akademi Militer Magelang, Prabowo Sebut Kerja Sama dan Keberanian Itu Penting
Budiman Sudyatmiko, Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, memberikan jawaban serupa.
Dia menjelaskan, Hassan bertugas memberi informasi kepada pers mengenai isi rapat kabinet Merah Putih tersebut.
“Oh lihat, Mas Hassan sudah dilantik. Penjelasan Pak Hassan bersifat one stop shop. Tapi masalahnya Pak Prabovo ngomongnya menteri-menterinya bersatu dan tidak korup, itu saja,” kata Budiman.
Benar saja, setelah para menteri berangsur-angsur meninggalkan istana, Hassan Nasbi menggelar konferensi pers sidang paripurna pertama kabinet.
Baca Juga: Prabovo Gelar Rapat Kabinet Pertama dengan Jurnalis Nobar dari Lobi Istana
Dia mengatakan, persidangan pertama terhadap Prabowo berlangsung lama, yakni sekitar 2,5 jam.
“Dan hari ini Presiden memberikan arahan yang sangat detail. Tapi yang bisa kita sampaikan kepada teman-teman, Presiden sudah mengarahkan kesatuan visi agar Kabinet ini bisa segera bertindak. Jadi, mari kita satukan visi kita agar kita bisa segera mengambil tindakan,” kata Hasan.
Dia menjelaskan, Prabowo telah mengarahkan kementerian dan lembaga untuk segera membentuk kelompok kerja yang baik agar dapat bekerja secara efektif.
Prabowo meminta seluruh menteri membangun tim super yang bisa berfungsi layaknya tim sepak bola utuh.
Beliau kemudian juga mengingatkan seluruh pimpinan kementerian dan lembaga untuk tetap setia pada tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, kata Hassan.
“Tidak ada seorang pun yang berhak mengkhianati tujuan negara kita. Dan dia mengembangkannya dengan sangat rinci, panjang lebar. Semua anggota kabinet dan pimpinan lembaga juga dituntut memiliki kekuasaan yang kompeten dalam mengelola aset-aset pemerintah dan memanfaatkannya semaksimal mungkin.” mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, katanya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com /channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.