SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Rezim Assad Tumbang: Implikasi Domestik dan Regional

13 tahun setelah protes dan demonstrasi meletus akibat fenomena “Musim Semi Arab” di Timur Tengah, Suriah akhirnya menikmati musim semi.

Hal ini menandai jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada minggu ini menyusul aneksasi Damaskus oleh kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Peluncuran video yang menunjukkan massa merobohkan patung Hafez Al-Assad menandakan berakhirnya setengah abad pemerintahan cucu Assad di Suriah. Hafez Al-Assad telah memerintah Suriah sejak tahun 1970an.

Setelah kematiannya pada tahun 2000, ia digantikan oleh dokter mata Bashar Al-Assad.

Kepemimpinan Bashar awalnya membawa angin segar bagi rakyat Suriah karena ia mengambil pendekatan yang berbeda dibandingkan Hafez Al-Assad.

Namun dalam perkembangannya ia menggunakan kebijakan ketat yang tidak jauh berbeda dengan kebijakan ayahnya. Kecepatan yang tepat

Dalam dinamika “Musim Semi Arab” yang telah mempengaruhi beberapa negara Arab sejak tahun 2011, pemerintah Suriah telah menjadi rezim yang terus mempertahankan pemerintahannya.

Walaupun rezim Muammar Gaddafi di Libya, Ben Ali di Tunisia, dan Hosni Mubarak di Mesir jatuh pada masa itu, rezim di Suriah tidak benar-benar jatuh.

Sejak tahun 2011, Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang berkepanjangan. Ketidakstabilan politik dan keamanan dimanfaatkan oleh jaringan teroris seperti ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), serta kekuatan pemberontak saingannya seperti Front Nusra. untuk batas kendali.

Kegigihan rezim Assad serta dukungan Rusia dan Iran membuat penggulingan Assad nyaris tidak terpikirkan.

Jatuhnya rezim Assad berlangsung cepat dan berumur pendek, bukan hanya karena taktik dan strategi yang cermat dari pasukan pemberontak yang dipimpin oleh HTS, tetapi juga karena pihak eksternal yang mendukung Assad juga sedang berjuang dengan permasalahan mereka sendiri.

Rusia saat ini fokus pada konfliknya dengan Ukraina, sementara Iran fokus pada Hizbullah Lebanon dalam perang Gaza.

Kurangnya dukungan eksternal telah membuat Assad kehilangan sumber daya yang sebelumnya digunakan untuk menghancurkan kelompok oposisi. Pengaruh domestik dan regional

Jatuhnya Assad mempunyai implikasi signifikan terhadap stabilitas politik dan keamanan di Suriah.

Pertama, Suriah menghadapi kekosongan pemerintahan. Kita tidak boleh lupa bahwa Suriah adalah negara yang kompleks dan terbagi menjadi berbagai sekte dan kelompok etnis.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *