SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Riwayat Darurat Militer di Korea Selatan, dan Kenapa Kali Ini Hanya 6 Jam

SEOUL, sp-globalindo.co.id – Keadaan darurat militer telah dicabut di Korea Selatan, meski hanya berlaku enam jam pada Rabu (4/12/2024).

Presiden Korea Selatan Yun Suk-yeol mengumumkan pencabutan darurat militer setelah suara mayoritas di parlemen menolak darurat militer.

“Dari 190 yang hadir, 190 mendukungnya. Saya mengumumkan bahwa resolusi yang menyerukan pembatalan darurat militer telah disahkan,” kata Ketua Majelis Nasional, Woo Won-shik, seperti dikutip kantor berita AFP.

Baca juga: Korea Selatan telah mengumumkan keadaan darurat militer

Parlemen Korea Selatan terdiri dari 300 kursi, sehingga 190 suara dapat disebut mayoritas.

Berdasarkan konstitusi Korea Selatan, presiden harus memperoleh suara mayoritas di Majelis Nasional untuk memberlakukan atau mencabut darurat militer.

Menurut Channel News Asia, darurat militer terakhir di Korea Selatan sebelumnya diumumkan pada 27 Oktober 1979 oleh Perdana Menteri Choi Kyu-Hah.

Peristiwa ini terjadi setelah pembunuhan Presiden Park Chung-hee yang merebut kekuasaan melalui kudeta militer pada tahun 1961.

Di bawah tekanan sekelompok tentara yang dipimpin oleh Jenderal Chun Doo-hwan, Presiden Choi saat itu memperpanjang darurat militer hingga tahun 1980.

Dia melarang partai politik, sehingga menimbulkan reaksi keras dari kekuatan demokrasi.

Ratusan orang tewas dalam serangan mematikan sebelum undang-undang Natal dicabut setelah referendum pada tahun 1981.

Partai politik kemudian diperbolehkan berfungsi kembali, dan hak-hak sipil lainnya dipulihkan pada tahun 1987.

Masa demokrasi itu berlangsung hingga Presiden Yun Suk-yeol mengumumkan darurat militer dalam pidato nasional yang disiarkan langsung di televisi. Darurat militer lainnya di Korea Selatan

Pada tahun 1948, darurat militer pertama diberlakukan di Korea Selatan, hanya beberapa bulan setelah negara tersebut resmi didirikan.

Presiden pertama Korea Selatan, Syngman Rhee, bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menekan pemberontakan militer yang dipimpin komunis.

Dia memasangnya kembali pada tahun 1952, ketika Perang Korea sedang berkecamuk.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *