KYIV, sp-globalindo.co.id – Pada Rabu (30/10/2024), sebuah rudal Rusia menghantam sebuah bangunan di kota besar Kharkiv, Ukraina. Terkonfirmasi dua orang tewas dalam penyerangan tersebut dan 34 orang luka-luka.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, senjata mematikan tersebut banyak digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Seorang anak dan satu orang lainnya tewas dalam serangan itu. Menurut statistik terbaru Gubernur Kharkiv, Oleg Synegovov, rudal tersebut melukai 34 orang.
Baca Juga: AS-Korea Selatan Minta Korea Utara Tarik Pasukannya dari Rusia
Anak tersebut adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, kata Synegoubov, dikutip AFP, Kamis (31/10/2024).
Katanya, masih banyak orang yang berada di reruntuhan bangunan tersebut.
Walikota Igor Terekhov telah mengatakan bahwa orang-orang terjebak di lantai atas gedung.
“Serangan udara menghancurkan beberapa lantai,” tambahnya.
Sementara itu, video yang beredar online memperlihatkan lubang-lubang pada fasad gedung tinggi tersebut.
Kota Kharkiv berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Rusia, dan serangan udara oleh pesawat Rusia telah terjadi antara Rusia dan Ukraina selama dua setengah tahun.
Pada Rabu malam, Zelensky meminta sekutu Baratnya untuk menanggapi serangan tersebut.
“Setiap keputusan yang mereka tunda berarti setidaknya puluhan atau ratusan bom Rusia dijatuhkan di Ukraina. Keputusan mereka berarti nyawa rakyat kami,” jelasnya melalui telegram.
Baca Juga: Serangan Rusia ke Kharkiv Ukraina, 20 Rumah Hancur, 3 Tewas
Oleh karena itu, Zelensky mendesak negara-negara Barat untuk membekali Ukraina dengan sistem pertahanan yang lebih baik, terutama senjata jarak jauh. Dengarkan pilihan berita dan berita kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.