MOSKOW, sp-globalindo.co.id – Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan telah menghentikan rencana dinas intelijen Ukraina untuk membunuh beberapa perwira tinggi militer Rusia dan keluarga mereka.
Rencana tersebut dikatakan mencakup bom yang disamarkan sebagai pengisi daya portabel dan folder dokumen.
Serangan tersebut menyusul pembunuhan Letnan Jenderal Kirillov, kepala pasukan pertahanan nuklir, biologi dan kimia Rusia, pada tanggal 17 Desember dengan sebuah bom yang dipasang pada skuter listrik di luar gedung apartemennya di Moskow.
Baca Juga: Rangkuman Hari ke-1.036 Serangan Rusia ke Ukraina: 170 Serangan Rudal dan Drone | Pesan Natal Paus Fransiskus
Seperti dilansir Reuters, sumber intelijen Ukraina (SBU) membenarkan bahwa mereka berada di balik pembunuhan tersebut, meski FSB menyebut tindakan tersebut sebagai serangan teroris dan berjanji akan membalas dendam.
FSB menyebutkan empat warga Rusia ditangkap karena dicurigai terlibat dalam perencanaan rangkaian penyerangan.
Dia direkrut oleh badan intelijen Ukraina untuk menargetkan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut FSB, salah satu tersangka menemukan bom di Moskow yang disamarkan sebagai pengisi daya portabel, yang rencananya akan ditempelkan di bagian bawah mobil pejabat kementerian dengan magnet.
Tersangka lain ditugaskan untuk memata-matai sasaran, sementara skenario lainnya melibatkan pengiriman bom yang disamarkan sebagai map dokumen ke sasaran.
Rekaman pengakuan tersangka disiarkan di televisi pemerintah Rusia.
Seorang tersangka mengungkapkan bahwa dirinya telah mengambil bom tersebut pada 23 Desember, namun tanggal pasti penyerangan tersebut belum dapat dipastikan.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina dengan 170 Rudal dan Drone Saat Natal, Zelensky: Tidak Manusiawi
Moskow menuduh Ukraina bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan tingkat tinggi di Rusia.
Pemerintah Rusia mengklaim bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mendemoralisasi negaranya, dan negara-negara Barat mendukung Kiev.
Baca juga: Pesawat Azerbaijan Dikabarkan Ditembak Jatuh Sistem Pertahanan Udara Rusia
Ukraina, sebaliknya, mengatakan pembunuhan yang ditargetkan adalah strategi yang sah dalam menghadapi agresi Rusia yang mengancam keberadaannya. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.