MOSKOW, sp-globalindo.co.id – Rusia dengan tegas membantah Presiden terpilih AS Donald Trump telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari terakhir.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut laporan itu “benar-benar fiksi” dan menegaskan bahwa tidak ada panggilan telepon antara kedua pemimpin tersebut.
Laporan ini pertama kali muncul di The Washington Post, yang mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa Trump telah mengirim pesan kepada Putin untuk menunjukkan sejauh mana eskalasi perang di Ukraina.
Baca Juga: Rusia Bantah Sebut Putin Trump, Kata Kremlin
Menurut Reuters, Peskov langsung membantah informasi tersebut dan mengatakan kepada wartawan bahwa berita tersebut adalah informasi palsu.
“Ini adalah contoh nyata buruknya kualitas informasi yang disebarkan saat ini, bahkan dalam publikasi yang relatif dapat diandalkan,” katanya.
Setelah Trump terpilih, Presiden Joe Biden akan bertemu di Ruang Oval pada hari Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Biden diperkirakan akan menekankan pandangannya mengenai pentingnya bantuan AS untuk Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pesan utama Biden adalah komitmen terhadap transisi kekuasaan secara damai. Biden juga diperkirakan akan mengungkapkan keprihatinannya atas perubahan kebijakan terkait Ukraina.
“Presiden Biden akan memiliki kesempatan dalam 70 hari ke depan untuk menjelaskan kepada Kongres dan pemerintahan mendatang bahwa Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan Ukraina. Menarik diri dari Ukraina akan menciptakan lebih banyak ketidakstabilan di Eropa,” kata Sullivan dalam sebuah wawancara dengan CBS News. .
Sementara itu, Trump telah berulang kali mengkritik besarnya bantuan militer dan keuangan AS ke Ukraina, dan mengatakan ia akan segera mencari solusi untuk mengakhiri perang jika ia menjabat.
Baca juga: Serangan Udara Rusia Tewaskan 3 Orang di Ukraina, Lukai Beberapa Anak
Steven Cheung, direktur komunikasi Trump, menolak mengomentari panggilan telepon antara Trump dan para pemimpin dunia dan mengatakan dia tidak akan menanggapi panggilan pribadi.
Trump yang resmi menjabat pada 20 Januari 2025 setelah memenangkan pemilu pada 5 November, mengindikasikan kebijakan luar negerinya akan lebih fokus pada negosiasi damai dan hubungan diplomatik langsung.
Namun, laporan dugaan komunikasi langsung dengan Putin, meski dibantah, telah memicu spekulasi mengenai arah kebijakan pemerintahan Trump terhadap Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Rekap Hari ke-991 Serangan Rusia ke Ukraina: Trump Panggil Putin | Serangan terbesar di Moskow
Para pengamat akan terus memantau perkembangan selanjutnya, terutama menjelang pertemuan Biden-Trump yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai posisi kebijakan luar negeri AS ke depan. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.