MOSKOW, sp-globalindo.co.id – Pada Senin (25/11/2024), Rusia mengklaim pertahanan udaranya menembak jatuh 8 rudal balistik di Ukraina.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan mengenai penggunaan senjata jarak jauh yang dipasok oleh Barat terhadap Rusia oleh Ukraina.
Ukraina menembakkan rudal balistik ATACMS buatan AS ke Rusia untuk pertama kalinya pekan lalu setelah mendapat persetujuan AS, yang memicu reaksi marah dari Moskow.
Baca juga: Putin menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir setelah Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS
“Pasukan pertahanan udara menembak jatuh 8 rudal balistik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, tanpa menyebutkan jenis rudal yang digunakan atau di mana rudal tersebut ditembak jatuh.
Moskow dan Kiev telah meningkatkan penggunaan rudal jarak jauh setelah Amerika memberikan persetujuan kepada Ukraina untuk menggunakan senjata tersebut melawan Rusia.
Moskow menembakkan rudal hipersonik eksperimental ke kota Dnipro di Ukraina pada Kamis (21/11/2024) lalu dan Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa senjata yang disebutnya Oreshnik itu dapat digunakan lagi dalam pertempuran.
Menambah ketegangan, serangan pesawat tak berawak Ukraina di kota perbatasan Rusia Shebekino pada hari Senin menewaskan seorang warga sipil, menurut gubernur setempat, Vyacheslav Gladkov.
Baca juga: Rusia melihat peluncuran rudal ATACMS buatan AS oleh Ukraina sebagai fase baru perang melawan reaksi Barat setelah Ukraina pertama kali meluncurkan rudal ATACMS buatan AS. di wilayah Rusia
Serangan tersebut dikatakan telah melukai seorang pria lainnya, sementara penembakan terpisah oleh pihak Ukraina telah merusak beberapa gedung apartemen.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.