KYIV, sp-globalindo.co.id – Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Rabu (13/11/2024) dengan kombinasi rudal dan drone.
Peningkatan serangan Rusia ini adalah yang pertama dialami Kyiv dalam lebih dari 70 hari.
Serangan besar-besaran ini juga terjadi pada saat kritis di medan perang. Pasukan Rusia bergerak maju di Ukraina timur, dan Kiev khawatir bantuan dari Amerika Serikat (AS) akan berakhir setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden 2024.
Baca Juga: Pembocor Dokumen Rahasia AS tentang Perang Rusia-Ukraina Jack Teixeira, Dipenjara 15 Tahun
Wartawan AFP mendengar ledakan di kota itu dan melihat puluhan warga Kyiv mencari perlindungan di stasiun metro bawah tanah.
Pejabat Kyiv mengatakan satu orang terluka akibat puing-puing pesawat tak berawak yang jatuh di dekat kota Brovary.
Layanan darurat menunjukkan rekaman petugas pemadam kebakaran memadamkan api di salah satu lokasi jatuhnya drone.
Baca Juga: AS Pastikan Pasukan Korea Utara Mulai Operasi Tempur dengan Pasukan Rusia Rusia Serang Kampung Halaman Presiden Ukraina, Bunuh Ibu, Tiga Anak: Ukraina Hadapi 50.000 Pasukan Rusia di Kursk
Pekan lalu, Rusia dan Ukraina mencetak rekor dengan saling menyerang menggunakan drone di malam hari.
Selama berbulan-bulan, Ukraina telah meminta sekutu Baratnya untuk menyediakan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk mencegah serangan Rusia, yang biasanya menargetkan kota-kota dan infrastruktur penting.
Baca Juga: Rumor Rahasia Rusia Pembicaraan Trump-Putin Adalah Fiksi Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.