SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Saat Berlatih di Perancis, 10 Tentara Ukraina Justru Membelot

Paris, sp-globalindo.co.id – Sepuluh tentara Ukraina membelot saat berperang di Prancis, kata pejabat militer Prancis.

Seorang pejabat militer Prancis mengatakan kepada AFP pada Senin (6/1/2025) bahwa “ada pembelotan, namun jumlahnya masih sangat kecil mengingat banyaknya orang yang telah dilatih.”

Menurutnya, tentara Ukraina yang ditempatkan di barak Prancis berhak untuk pergi.

Baca juga: Zelensky Optimis dengan Kemampuan Trump Akhiri Perang di Ukraina

Namun, tentara Ukraina yang dilatih di Prancis tunduk pada aturan disipliner yang diberlakukan oleh pimpinan Ukraina.

“Kami tidak mengkriminalisasi perbedaan pendapat di Perancis,” kata pejabat itu.

Dia menambahkan: “Jika seseorang melakukan wanprestasi, jaksa Perancis tidak memiliki wewenang untuk menangkap orang tersebut. Satu-satunya hak yang diberikan kepada otoritas Ukraina di tanah Perancis adalah hak disipliner.”

Diketahui bahwa tentara Prancis melatih 2.300 tentara di tanah Prancis dari sebuah brigade bernama “Anne dari Kiev”, dinamai menurut nama seorang putri yang lahir di Kiev dan menikah dengan raja Prancis Henry I pada abad ke-11.

Sebagian besar tentaranya adalah wajib militer dan tidak memiliki pengalaman tempur. Namun, mereka didampingi 300 pemantau dari Ukraina.

Baca juga: Ukraina: Rusia akan kehilangan 430.000 tentara pada tahun 2024

Sementara itu, sebanyak 2.200 tentara lainnya di brigade tersebut dilatih di Ukraina.

Sebelumnya pada hari Senin, komandan pasukan darat Ukraina mengakui adanya masalah dengan unit militer tersebut setelah adanya laporan bahwa beberapa tentaranya telah membelot.

Unit ini adalah salah satu dari beberapa unit yang dibentuk tahun lalu ketika Ukraina berupaya meningkatkan persiapan menghadapi kemungkinan serangan baru Rusia.

“Ya, ada masalah, kami mengetahuinya,” kata komandan militer Mykhailo Drbati tentang unit An Kiev, nama tidak resmi dari Brigade Mekanik ke-155, dalam pernyataannya kepada media.

Sementara itu, jurnalis terkemuka Ukraina Yury Butusov menulis pada bulan Desember bahwa 1.700 tentara telah meninggalkan brigade tanpa perlawanan dan 50 orang melarikan diri selama pelatihan di Prancis.

Ketika ditanya tentang laporan Butusov, Drabati berkata: “Saya tidak akan menyangkalnya.”

Ia mengatakan, beberapa kejadian yang disampaikan memang pernah terjadi, meski jumlahnya tidak sesuai.

Pejabat militer Perancis mengatakan: “Saya tidak melihat apa yang bisa digambarkan sebagai penyalahgunaan kekuasaan. Tapi tidak ada yang terungkap tentang penempatan tentara Ukraina di Perancis atau apa yang terjadi selama sesi pelatihan ini.”

Baca juga: Pada tahun 2025, Ukraina harus berjuang di medan perang dan di meja perundingan

Ia menegaskan, pelatihan tersebut sesuai dengan keinginan masyarakat Ukraina, baik dari segi peralatan maupun durasi pelatihan. Dengarkan berita dan berita terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *