SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Saat Lagu APT Iringi Demo Darurat Militer Korea Selatan, Suasana seperti Konser…

SEOUL, sp-globalindo.co.id – Lagu APT BLACKPINK yang dibawakan Rose dan Bruno Mars ikut dalam acara yang menyerukan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

Dipimpin oleh generasi MZ (Milenial dan Gen Z), pertunjukan sungai ini tampil “berwarna-warni” dengan mengacungkan light stick seperti saat menonton konser K-Pop.

Menurut Korea Biz Wire, pada Senin (12/9/2024), lagu G-Dragon Crooked juga diputar di acara itu setelah darurat militer diberlakukan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Dilarang Bepergian ke Luar Negeri Usai Darurat Militer Awalnya kalian mengira Rose tampil membawakan sebuah lagu, namun kemudian ia tiba-tiba menjadi presiden yang mengundurkan diri. ?????? https://t.co/ZqRfiWEBZq pic.twitter.com/Kq6aRmMb7T — ? ??? (@MusicianChae) 8 Desember 2024

Presiden Yoon Suk-yeol, 63, yang tidak populer, mengumumkan darurat militer pada Selasa (12/3/2024) di tengah kekacauan politik dengan oposisi.

Namun darurat militer hanya berlaku enam jam setelah parlemen Korea Selatan menolaknya, sehingga presiden harus mematuhinya.

Pihak oposisi kemudian mengajukan mosi pemakzulan terhadap suami ibu negara, Kim Keon-hee, namun ia lolos dari pemakzulan pada Sabtu (7/12/2024).

Upaya pemakzulan gagal setelah anggota Partai Kekuatan Rakyat Yun (PPP) keluar dari parlemen tanpa memperoleh dua pertiga mayoritas yang disyaratkan.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Korea Selatan Mundur Usai Usulkan Darurat Militer

Gaya demonstrasi kali ini sangat berbeda dengan demonstrasi damai yang biasanya menyalakan lilin dan dilakukan dalam suasana khidmat.

Beberapa orang juga memasang slogan yang bertuliskan “Ayo tidur nyenyak”.

Ia tidak bentrok dengan aparat keamanan dan memberikan kalimat “Impichi Yoon Suk Yeol” sesuai irama musik. ?? ?????? ?? ??? ??? ?????? ??? ?? ?? ??? ??? ?? ?????? ? ??? ?????? ?????? ?? ??? ?? 7?? ?? ?????? pic.twitter.com/ZMDzVb0aau — ?????? (@ihatedoosanfxxk) 7 Desember 2024

Tak hanya itu, langkah inovatif lainnya adalah warga dan pelajar membayar makanan dan minuman untuk para pengunjuk rasa. Dia menjatuhkan uang itu di toko dekat tempat tersebut.

Makanan dan minuman yang ditawarkan antara lain nasi, roti, sup, dan kopi.

Penyelenggara “Pawai Cahaya Lilin Nasional” yang digelar pada Sabtu (12/7/2024) di depan gedung Majelis Nasional, Seoul, mengklaim acara tersebut diikuti oleh satu juta orang, atau lebih dari 200.000 peserta.

Baca Juga: Mendagri Korsel Mundur karena Darurat Militer, Akui Gagal Melayani Masyarakat.

Menurut para ahli, fenomena ini merupakan tanda kematangan demokrasi Korea Selatan dan evolusi generasi.

“Demonstrasi hari ini mencerminkan keyakinan yang kuat terhadap demokrasi dan pandangan optimis untuk mengatasi krisis politik,” kata Ku Jeon-Woo, profesor sosiologi di Universitas Sungkyunkwan.

Nada damai dan cara-cara kreatifnya, kata dia, menunjukkan transisi dari tradisi aktivis lama ke pendekatan yang lebih dinamis dan berjiwa muda.

Pesan candlestick yang tersisa di Korea Selatan pada tahun 2016, yang berujung pada pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye, juga berperan.

“Warga negara belajar dari pengalaman masa lalu bahwa pemakzulan adalah sebuah proses, bukan peristiwa yang terjadi dalam satu hari,” kata So Chan-seok, profesor sosiologi di Universitas Chung-Ang.

Baca juga: Kenapa Presiden Korsel Tiba-tiba Deklarasikan Darurat Militer, Apa yang Terjadi? Dengarkan berita terbaru kami dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *